
Pantau - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengupayakan peningkatan produksi gandum dan kedelai melalui kolaborasi riset dengan perguruan tinggi dan industri sebagai strategi mendukung ketahanan pangan nasional secara berkelanjutan dan mandiri.
Pernyataan tersebut disampaikan Mentan dalam jumpa pers di sela Rapat Pembahasan Potensi dan Strategi Pengembangan Budidaya Komoditas Pertanian yang digelar di Jakarta.
"Ini kita pertemuan antara industri, perguruan tinggi, para peneliti, dengan Pak Mendiktisaintek (Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Brian Yuliarto), kita fokus pada komoditas yang selama ini sulit tumbuh di Indonesia, yaitu gandum", ujar Amran.
Fokus Gandum dan Kedelai Sesuai Arahan Presiden, Target Produksi Lebih Tinggi dari Rata-rata Nasional
Amran menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, perguruan tinggi, peneliti, dan industri untuk mendorong produktivitas dua komoditas penting tersebut.
Pertemuan dengan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Brian Yuliarto difokuskan pada peningkatan riset dan produktivitas tanaman gandum dan kedelai.
Fokus pengembangan ini merupakan arahan langsung dari Presiden Prabowo Subianto.
Kedelai dinilai sebagai komoditas strategis yang produksinya harus segera ditingkatkan.
Upaya tersebut melibatkan universitas-universitas dengan keahlian di bidang pertanian dan teknologi benih.
Target hasil panen kedelai ditetapkan lebih tinggi dari capaian rata-rata nasional sebesar 4,39 ton per hektare.
"Kami target meningkatkan produksi di atas standar nasional. Selama ini ada produksi kedelai 4,39 ton, itu sudah bagus. Kalau bisa naik lagi, tapi itu masih skala percobaan. Tentu beda kalau nanti diuji di lapangan", ujar Amran.
Ia optimistis hasil riset akan berdampak nyata jika diterapkan luas di berbagai sentra produksi kedelai.
Untuk komoditas gandum, Indonesia akan mulai serius mengembangkan riset dan produksi karena selama ini belum menjadi fokus utama dalam agenda pertanian nasional.
Selain itu, komoditas lain seperti bawang putih juga akan dikembangkan melalui pendekatan riset dan teknologi.
"Itu perintah Bapak Presiden. Kita teliti bagaimana meningkatkan produksi, produktivitas. Kita libatkan seluruh perguruan tinggi, mereka mempunyai keahlian di bidang itu", tambah Amran.
- Penulis :
- Balian Godfrey