
Pantau - Fraksi Partai NasDem menyampaikan pandangan kritis terhadap Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) dalam RAPBN Tahun Anggaran 2026 dalam Rapat Paripurna DPR RI.
Fraksi menilai bahwa arah kebijakan ekonomi dan fiskal pemerintah perlu diperkuat dengan strategi yang lebih terpadu, adil, dan responsif terhadap tantangan struktural serta tekanan global.
NasDem menyambut baik proyeksi pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,2% hingga 5,8%, namun menekankan bahwa pencapaian target tersebut sangat bergantung pada kebijakan yang konsisten, tepat sasaran, dan berbasis pada kondisi riil masyarakat.
Struktur perekonomian nasional disebut masih menghadapi tantangan dalam menjaga daya beli dan memperkuat konsumsi rumah tangga, yang pada 2024 hanya tumbuh 4,98%, di bawah pertumbuhan PDB nasional sebesar 5,02%.
Perluasan Basis Pajak dan Penguatan TKDN
Fraksi menyatakan, "Kebijakan ekonomi makro harus adaptif dan responsif terhadap tekanan global dan domestik. Strategi yang memperkuat daya tahan rumah tangga serta menciptakan lebih banyak kesempatan kerja sangat mendesak."
Dalam kebijakan fiskal, NasDem mendukung target peningkatan pendapatan negara hingga 12,22% dari PDB dengan mendorong perluasan basis pajak, peningkatan kepatuhan wajib pajak, serta optimalisasi sektor digital dan informal melalui digitalisasi sistem perpajakan dan integrasi data lintas kementerian.
Fraksi juga menyoroti ketimpangan anggaran pendidikan tinggi antara perguruan tinggi kementerian/lembaga dan PTN di bawah Kemdikbud-Ristek.
"Pemerintah harus menyelaraskan sistem pendidikan tinggi agar tidak memperlebar kesenjangan sosial", tegas NasDem.
Soroti Target Inflasi dan Stabilitas Rupiah
Target inflasi 1,5% hingga 3,5% dianggap terlalu rendah dan berpotensi menekan insentif produksi, sehingga pemerintah diminta memperkuat koordinasi pusat-daerah dan mengganti skema subsidi energi dari berbasis komoditas menjadi berbasis data NIK dan DTKS.
Mengenai nilai tukar Rupiah yang dipatok Rp16.500–Rp16.900 per USD, Fraksi menekankan pentingnya bauran kebijakan fiskal-moneter, penguatan cadangan devisa, dan kerja sama multilateral.
NasDem juga mendorong diversifikasi ekspor, hilirisasi industri, penggunaan TKDN, dan penguatan UMKM sebagai fondasi pertumbuhan inklusif dan berkelanjutan.
Dukung BPI Danantara dengan Catatan Transparansi
Dalam konteks hubungan fiskal pusat-daerah, NasDem mendorong skema Transfer ke Daerah (TKD) yang fleksibel dan responsif, terutama bagi wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T), serta mengusulkan earmarking Dana Alokasi Umum (DAU) dan pemberian insentif bagi daerah berprestasi.
Fraksi juga menyatakan dukungan terhadap pembentukan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) dengan penekanan pada transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan investasi publik.
NasDem menegaskan pentingnya reformasi struktural dan fiskal yang menyentuh akar ketimpangan serta berpihak pada kelompok menengah ke bawah.
"Ke depan, politik anggaran harus menjadi alat untuk menyejahterakan rakyat dan mewujudkan keadilan sosial yang menjadi cita-cita kemerdekaan", pungkas Fraksi NasDem.
- Penulis :
- Balian Godfrey
- Editor :
- Balian Godfrey