
Pantau - Ketua DPR RI Puan Maharani menolak memberikan tanggapan terkait isu koalisi permanen yang belakangan mencuat di kalangan elite politik.
Penolakan tersebut disampaikan Puan karena Indonesia sedang berduka akibat bencana alam yang melanda berbagai wilayah di Pulau Sumatera.
"Jadi lebih baik kita sama-sama berdoa dulu, kemudian menyelesaikan permasalahan bencana ini. Urusan politik masih jauh," ungkapnya.
Pernyataan itu disampaikan dalam konferensi pers usai rapat paripurna di kompleks parlemen, Jakarta, pada Senin (8/12/2025).
Fokus pada Penanganan Bencana
Puan menegaskan bahwa pembahasan terkait koalisi permanen maupun Rancangan Undang-Undang Pemilu akan dilakukan setelah situasi kembali normal.
"Nanti ngomongin RUU Pemilu, urusan koalisi permanen, urusan politik nanti saja setelah Indonesia kembali normal dan saudara kita sudah pulih," ia mengungkapkan.
Menurutnya, prioritas utama saat ini adalah membantu pemulihan masyarakat terdampak bencana dan memastikan stabilitas sosial di daerah yang terdampak.
Usulan Koalisi Permanen Mengemuka
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia mengusulkan pembentukan koalisi permanen antar partai politik.
Pernyataan tersebut disampaikannya pada Kamis (5/12), dengan alasan untuk menciptakan pemerintahan yang stabil.
Menurut Bahlil, koalisi permanen dapat mencegah partai politik bersikap oportunis, hanya hadir saat kondisi baik dan meninggalkan koalisi ketika menghadapi kesulitan.
Gagasan tersebut juga mendapat sambutan positif dari Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan.
Dalam sebuah acara di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Zulkifli menyatakan bahwa koalisi harus solid dan kokoh di tengah dinamika politik yang akan dihadapi pada masa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
- Penulis :
- Shila Glorya





