Pantau - Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) menyatakan komitmennya untuk melindungi hak-hak mahasiswa Indonesia di luar negeri, termasuk mereka yang terdampak kebijakan penangguhan visa pelajar oleh Pemerintah Amerika Serikat.
Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Brian Yuliarto mengungkapkan bahwa pemerintah Indonesia merespons cepat penangguhan proses wawancara dan penerbitan visa bagi mahasiswa internasional oleh Kedutaan Besar AS.
Sebagai langkah antisipatif, Kemdiktisaintek akan menjalin koordinasi dengan universitas internasional di negara lain sebagai alternatif studi bagi mahasiswa terdampak.
Selain itu, universitas dalam negeri juga akan disiapkan untuk menerima mahasiswa yang perlu melanjutkan pendidikan di Indonesia.
Pemerintah menegaskan komitmen untuk memastikan kelanjutan studi mahasiswa Indonesia, melalui langkah strategis dan komunikasi lintas institusi.
Imbauan dan Pendataan Mahasiswa Terdampak
Kemdiktisaintek mengimbau mahasiswa Indonesia yang sudah berada di AS untuk tidak keluar dari wilayah tersebut guna menghindari hambatan saat kembali.
Langkah pemantauan dan koordinasi intensif dilakukan bersama universitas, lembaga pemberi beasiswa, dan pihak terkait lainnya.
Saat ini, Kemdiktisaintek sedang melakukan pendataan menyeluruh terhadap mahasiswa terdampak, termasuk jurusan, jenjang pendidikan, serta status dan progres pengurusan visa mereka.
Upaya ini dilakukan untuk memastikan bahwa hak atas pendidikan tetap terjamin di tengah dinamika kebijakan internasional.
- Penulis :
- Balian Godfrey
