
Pantau - Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Tomsi Tohir, meminta pemerintah daerah untuk mengoptimalkan sawah tadah hujan guna mendukung swasembada pangan nasional yang menjadi prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Program irigasi dan pompanisasi akan digencarkan untuk mengantisipasi dampak musim kemarau terhadap produksi pangan, terutama beras.
Tomsi menekankan pentingnya kejelasan teknis di lapangan mengenai bentuk bantuan, nilai, waktu pelaksanaan, serta penanggung jawab dari masing-masing kementerian atau lembaga yang terlibat.
Ia menyebut bahwa Kementerian Pertanian (Kementan) dan Kementerian PUPR memiliki peran krusial dalam menyampaikan informasi lengkap terkait pelaksanaan program di daerah.
Fokus Tanam Padi, Bukan Komoditas Lain
Sekjen Kementan, Ali Jamil, menegaskan seluruh lahan sawah harus ditanami padi, bukan komoditas lain, untuk mendukung program swasembada pangan.
Ia menyayangkan praktik di beberapa daerah seperti Jawa Tengah dan Jawa Timur yang sering mengalihkan sawah ke tanaman jagung, tembakau, atau kacang tanah saat musim kemarau.
Ali meminta keterlibatan pemda serta TNI-Polri dalam pengawasan dan pengoptimalan tanam padi khususnya di sawah tadah hujan.
Kementan telah menyalurkan bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan), termasuk pompa air dan pipa, untuk mendukung sistem irigasi perpipaan.
Sistem ini akan memanfaatkan aliran air dari bukit secara gravitasi, tanpa pompa, terutama bagi sawah yang dekat dengan sungai.
Pemerintah juga mendorong pemanfaatan lahan rawa dan budidaya padi gogo di wilayah potensial seperti Aceh, Sumatera Selatan, dan Papua Selatan yang selama ini belum dimanfaatkan secara maksimal.
Tahun 2024, pemerintah menargetkan optimasi lahan rawa seluas 349.000 hektare, dari total lebih dari satu juta hektare lahan rawa yang tersedia.
Ali menekankan bahwa lahan rawa dalam dan yang berada di cekungan perlu diproduktifkan dengan pendekatan yang tepat.
Dengan strategi ini, target pemerintah adalah meningkatkan produktivitas sawah tadah hujan dari satu kali tanam menjadi dua hingga tiga kali tanam dalam setahun.
Peningkatan produksi diharapkan terjadi terutama selama periode musim kering dari Juni hingga September.
- Penulis :
- Balian Godfrey