Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Pakar Unair Beberkan Kriteria Hewan Kurban Sehat Menjelang Idul Adha

Oleh Balian Godfrey
SHARE   :

Pakar Unair Beberkan Kriteria Hewan Kurban Sehat Menjelang Idul Adha
Foto: Cegah penyakit dan pastikan ibadah sah, ini panduan memilih hewan kurban yang sehat menurut pakar Unair(Sumber: ANTARA/Umarul Faruq).

Pantau - Menjelang perayaan Idul Adha, Dr. Emy Koestanti, dosen Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, memberikan panduan penting mengenai kriteria hewan kurban yang sehat dan layak dikurbankan.

Menurut Emy, hewan kurban seperti sapi, kambing, dan domba harus cukup umur dan dewasa secara kelamin.

Sapi harus berumur minimal dua tahun, sedangkan kambing atau domba minimal satu tahun, yang ditandai dengan tumbuhnya dua gigi seri tetap di depan.

Sehat Fisik, Bebas Penyakit, dan Tidak Cacat

Hewan kurban yang baik sebaiknya berjenis kelamin jantan dan tidak mengalami kastrasi.

Emy menegaskan bahwa hewan yang dikastrasi dianggap cacat sehingga tidak sah untuk dijadikan kurban.

Pemeriksaan fisik meliputi pengamatan kaki, mata, nafsu makan, dan bulu.

Hewan yang sehat memiliki kaki kuat, mata cerah, nafsu makan baik, suhu tubuh normal, serta gerakan yang lincah dan responsif terhadap sentuhan.

Bulu yang bersih dan tidak mudah menempel saat disentuh juga menjadi tanda bahwa hewan bebas dari infeksi cacing.

Tanduk patah tergolong cacat ringan, kecuali jika mengganggu fungsi tubuh atau menyebabkan penurunan kualitas daging.

Waspadai PMK dan Infeksi Cacing

Emy mengingatkan pentingnya pemeriksaan ante mortem oleh petugas medis guna memastikan hewan bebas dari penyakit menular seperti penyakit mulut dan kuku (PMK).

Ciri-ciri hewan yang patut diwaspadai adalah air liur berlebihan dan adanya lendir pada hidung.

Jika setelah penyembelihan ditemukan cacing, masyarakat diminta segera melapor kepada dokter hewan atau petugas pengawas.

Hal ini penting untuk mencegah penularan ke manusia, terutama dari konsumsi bagian organ dalam (jeroan).

Prinsip ASUH Jadi Panduan Utama

Dalam proses penyembelihan, Dr. Emy menekankan penerapan prinsip ASUH: Aman, Sehat, Utuh, dan Halal.

Prinsip ini memastikan hewan tidak hanya sah secara syariat, tetapi juga layak konsumsi secara kesehatan.

Emy juga menyebut bahwa penggunaan ear tag diperbolehkan karena berfungsi sebagai penanda vaksinasi atau identitas hewan.

Ia mendorong masyarakat untuk membeli hewan kurban dari peternak terpercaya yang sudah bekerja sama dengan dokter hewan.

Penulis :
Balian Godfrey