MIND ID Genjot Dekarbonisasi, Targetkan Penurunan Emisi 21,4 Persen pada 2030

Pantau - Holding BUMN industri pertambangan MIND ID mempercepat implementasi program dekarbonisasi sebagai bagian dari komitmen jangka panjang menuju industri pertambangan yang rendah emisi dan berkelanjutan.

“Kami meyakini bahwa kemajuan industri harus disertai dengan tanggung jawab yang semakin besar terhadap lingkungan.”

Sebagai langkah konkret, MIND ID telah merumuskan empat strategi utama dalam mencapai target dekarbonisasi, yakni:

• Konversi bahan bakar ke sumber rendah karbon seperti biodiesel B35, B40, dan LNG
• Peningkatan efisiensi operasional melalui inovasi dalam proses penambangan, peleburan, digitalisasi, dan elektrifikasi
• Pemanfaatan energi terbarukan seperti solar PV, PLTA, serta teknologi co-firing

Penggunaan renewable energy certificate (REC) dan carbon offset melalui perdagangan karbon serta proyek nature based solutions (NBS)

“Masa depan pertambangan bukan hanya soal menghasilkan lebih banyak, tetapi bagaimana kita menghasilkan dengan cara yang lebih bijak.”

Lonjakan Kebutuhan Energi dan Emisi, Transisi Energi Jadi Tantangan Global

Direktur Strategic Support & Human Capital PT Inalum, Benny Alexander FD Wiwoho, menjelaskan bahwa ekspansi industri lewat hilirisasi menyebabkan lonjakan signifikan dalam kebutuhan energi di lingkungan Grup MIND ID.

Lonjakan ini secara langsung mendorong peningkatan emisi gas rumah kaca (GRK) dalam skala besar.

“Isu dekarbonisasi bukan hanya tantangan MIND ID, tetapi tantangan global yang dihadapi oleh seluruh pelaku industri pertambangan dan manufaktur. Ketergantungan pada energi fosil masih tinggi, sementara transisi ke energi bersih membutuhkan kesiapan sistemik.”

Konsumsi energi Grup MIND ID diperkirakan meningkat dari 48.000 terajoule (TJ) pada 2023 menjadi 266.000 TJ pada 2030.

Peningkatan tersebut berpotensi menaikkan emisi GRK dari 4.100 kiloton CO2 ekuivalen (ktCO2e) menjadi 31.060 ktCO2e pada tahun 2030.

Menanggapi tantangan ini, MIND ID menetapkan target penurunan emisi sebesar 21,4 persen pada 2030.

“Ini adalah tantangan yang harus dikelola secara strategis. Target 21,4 persen ini merupakan peta jalan kami dalam memastikan bahwa pertumbuhan industri tetap sejalan dengan upaya pelestarian lingkungan.”