
Pantau - Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo menyatakan bahwa strategi peremajaan kebun kopi yang diterapkan di Java Coffee Estate (JCE), Ijen, Bondowoso, Jawa Timur, berdampak besar terhadap peningkatan produksi dan ekspor kopi Indonesia.
Program peremajaan ini dijalankan melalui kerja sama operasi (KSO) antara PTPN IV PalmCo, subholding dari PTPN III (Persero), bersama PTPN I SupportingCo.
“Hari ini kita melihat langsung pengerjaan peremajaan kebun kopi yang dilakukan PalmCo berdampak besar pada pertumbuhan produksi,” ujar Kartika saat melakukan kunjungan ke JCE dan pabrik kopi di kawasan Ijen pada Selasa, 3 Juni 2025.
Menurut Kartika, program turn around yang dilakukan PalmCo di kebun Kalisat dan Blawan menunjukkan kemajuan signifikan.
Peremajaan dilakukan dengan bibit unggul dan teknologi efisien dalam tiga tahun terakhir, yang terbukti meningkatkan produktivitas kebun.
PalmCo menyatakan bahwa produktivitas kebun mencapai 482 kg/hektare pada 2023 dan 2024, tertinggi dalam enam tahun terakhir.
Kopi arabika dari JCE secara konsisten diekspor ke pasar Eropa dan Amerika Serikat.
“Kita apresiasi, grafik produksinya naik terus. Maka pertahankan dan tingkatkan skalanya dengan tetap memperhatikan kualitas panen serta mutu produk sehingga ekspor ke mancanegara yang sudah berhasil dilakukan juga dapat diperluas lagi,” lanjutnya.
Kartika juga mendorong perluasan kemitraan antara PTPN dan petani lokal melalui kerja sama dengan PT Perhutani.
“Model kerjasamanya yakni masyarakat menanam kopi di lahan Perhutani. Dalam prosesnya dibina oleh PTPN, dan hasilnya dibeli PTPN untuk diolah dan dijual bernilai tinggi hingga ke luar negeri,” jelasnya.
Direktur Utama PTPN III (Persero), Mohammad Abdul Ghani, menyampaikan bahwa produksi kopi saat ini mencapai 825 ribu kg per tahun, dengan 80 persen di antaranya untuk ekspor.
Ia juga menegaskan bahwa kebun kopi masyarakat akan terus dibina agar pendapatan petani meningkat.
“Kopi masyarakat kita olah di sini, kita jual, sebisanya ekspor juga arahnya sehingga pendapatan petani meningkat,” katanya.
Sementara itu, Direktur Utama PTPN IV PalmCo, Jatmiko Santosa, menekankan bahwa strategi turn around bertujuan mengoptimalkan peluang bisnis sambil meminimalkan kelemahan.
Laporan keuangan menunjukkan kinerja yang terus meningkat di kebun Kalisat Jampit dan Belawan:
- 2019: laba sebelum pajak Rp11 miliar
- 2020: Rp13 miliar
- 2021: rugi Rp20 miliar
- 2022: laba Rp18,09 miliar
- 2023: laba Rp28,48 miliar
- 2024: laba Rp32 miliar
PalmCo menargetkan dalam sisa masa KSO selama enam tahun, komposisi tanaman menghasilkan akan dibuat lebih ideal untuk mendukung pertumbuhan berkelanjutan.
“Terima kasih kepada Kementerian BUMN dan Holding Perkebunan yang terus memberikan dukungan kepada kami. Kita juga ingin membawa praktik terbaik ini ke petani kopi di Indonesia,” pungkas Jatmiko.
- Penulis :
- Balian Godfrey








