Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Wan Jamaluddin: MBG bukan hanya kebijakan negara, tapi bagian dari ajaran agama

Oleh Balian Godfrey
SHARE   :

Wan Jamaluddin: MBG bukan hanya kebijakan negara, tapi bagian dari ajaran agama
Foto: Khutbah Idul Adha di Istiqlal Soroti Program Makan Bergizi Gratis sebagai Nilai Islam(Sumber: ANTARA/M Riezko Bima Elko Prasetyo)

Pantau - Khatib Shalat Idul Adha 1446 Hijriah di Masjid Istiqlal, Wan Jamaluddin, menyampaikan bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan pemerintah merupakan bagian dari nilai-nilai Islam yang menekankan kepedulian sosial dan penguatan generasi masa depan.

Ia menegaskan bahwa MBG bukan semata program kebijakan, tetapi sejalan dengan ajaran agama yang mewajibkan umat Islam peduli terhadap sesama, terutama generasi muda.

Dalam khutbah yang mengangkat tema pengorbanan dan keikhlasan, Wan Jamaluddin mengisahkan kembali perjuangan Nabi Ibrahim AS, Siti Hajar, dan Nabi Ismail di padang pasir yang kemudian melahirkan sumur zamzam yang bermanfaat hingga kini.

Ia menekankan bahwa ibadah kurban adalah bentuk aktualisasi cinta kepada Allah serta bentuk kepedulian kepada sesama manusia melalui pembagian daging kurban.

Semangat berbagi dan kepedulian sosial jadi kunci menuju Indonesia Emas

Wan Jamaluddin mengingatkan bahwa Islam tidak hanya mengatur hubungan vertikal kepada Allah, tetapi juga hubungan horizontal kepada sesama manusia.

Ia menyebut bahwa amal seperti berkurban dapat menumbuhkan empati sosial, yang penting dalam menghadapi musibah dan memperkuat ikatan sosial di masyarakat.

Ia mengutip Surat Al-Baqarah ayat 272 yang menyatakan bahwa harta yang diinfakkan di jalan Allah menjadi bekal bagi diri sendiri, dan mengingatkan agar umat tidak berinfak di luar jalan Allah.

Menurutnya, semangat berbagi dalam Idul Adha menciptakan kebersamaan antara yang mampu dan yang kurang mampu.

Hal ini merupakan fondasi penting menuju Indonesia Emas 2045, yang memerlukan generasi sehat dan cerdas sebagai penerus bangsa.

Ia pun mengajak umat untuk menjadikan semangat kurban sebagai budaya bangsa, tidak hanya dalam bentuk daging, tapi juga dalam bentuk kontribusi nyata lewat program sosial lainnya.

Shalat Idul Adha di Masjid Istiqlal dimulai pukul 07.00 WIB dan diikuti sekitar 100.000 hingga 150.000 jamaah.

Presiden Prabowo Subianto turut hadir bersama sejumlah pejabat negara, seperti Ketua MPR Ahmad Muzani, Ketua DPD Sultan Bachtiar Najamudin, Mendagri Tito Karnavian, Kepala BIN M Herindra, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, dan Menko Infrastruktur Agus Harimurti Yudhoyono.

Sekitar pukul 07.51 WIB, setelah khutbah selesai, para pejabat dan jamaah meninggalkan lokasi dengan tertib di bawah pengamanan TNI, Polri, dan Pemprov DKI Jakarta.

Penulis :
Balian Godfrey

Terpopuler