Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Hipmi Desak Afirmasi bagi Pengusaha Kelas Menengah: Kunci Memperluas Basis Ekonomi Nasional

Oleh Balian Godfrey
SHARE   :

Hipmi Desak Afirmasi bagi Pengusaha Kelas Menengah: Kunci Memperluas Basis Ekonomi Nasional
Foto: Pengusaha kelas menengah dinilai perlu dukungan afirmatif agar dapat memperkuat struktur ekonomi nasional(Sumber: ANTARA/Shofi Ayudiana).

Pantau - Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) meminta pemerintah untuk memberikan afirmasi khusus kepada pengusaha kelas menengah agar mereka memiliki ruang tumbuh dan berkembang lebih besar dalam perekonomian nasional.

Permintaan ini disampaikan oleh Ketua Umum BPP Hipmi, Akbar Himawan Buchari, dalam peringatan Hari Kewirausahaan Nasional yang digelar di Jakarta pada Selasa.

Ia menyatakan bahwa afirmasi dari pemerintah terhadap kelompok pengusaha menengah sangat penting untuk memperluas basis kelas menengah dan memperkuat struktur ekonomi masyarakat.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), populasi kelas menengah di Indonesia baru mencapai 17 persen, jauh tertinggal dibanding China yang mencapai 55 persen dan Amerika Serikat 60 persen.

Pemerintah Dinilai Terlalu Fokus pada Usaha Kecil

Akbar menilai selama ini kebijakan pemerintah terlalu fokus pada pengembangan usaha kecil, seperti melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR), namun belum cukup memberi ruang afirmasi kepada sektor usaha menengah.

“Tapi kita abai dengan teman-teman usaha kelas menengah agar bisa tumbuh, berkembang,” ujarnya.

Ia berharap Hari Kewirausahaan Nasional dapat menjadi momen penting untuk membangun semangat baru bagi kader Hipmi serta para pengusaha muda Indonesia agar berani tumbuh dan bersaing.

“Kami juga berharap pemerintah hadir untuk bisa memfasilitasi teman-teman ini bisa tumbuh, berkembang dan juga bisa eksis di dunia usaha,” imbuhnya.

Pemerintah Targetkan Rasio Kewirausahaan Naik

Dalam acara yang sama, Menteri Koperasi dan UKM Maman Abdurrahman menyampaikan bahwa pemerintah menargetkan peningkatan rasio kewirausahaan nasional menjadi 3,2 persen pada tahun 2025.

Selain itu, pemerintah juga menargetkan peningkatan jumlah pengusaha dengan karyawan tetap dari 18,99 persen pada 2024 menjadi 19,40 persen pada 2025, dan 23 persen pada 2029.

Untuk mencapai target tersebut, Kementerian UMKM menjalankan sejumlah program akselerasi, mulai dari pelatihan kapasitas, pengembangan manajemen, hingga perluasan akses pasar.

Kementerian juga memiliki proyek prioritas berupa program inkubasi dan pendampingan wirausaha inklusif, penataan kartu usaha, serta peningkatan daya saing UMKM nasional.

Penulis :
Balian Godfrey