
Pantau - PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) bersama pemangku kepentingan menyiapkan kelayakan eksplorasi tahap lanjut untuk sumur Migas Non Konvensional (MNK) Gulamo dan Kelok yang berada di Kabupaten Rokan Hilir, Riau.
Kedua sumur tersebut telah dinyatakan sebagai sumur discovery, atau sumur dengan cadangan migas yang telah ditemukan.
General Manager PHR Zona Rokan, Andre Widjanarko, menjelaskan bahwa kajian lanjutan tengah dilakukan guna memperdalam pemahaman terhadap potensi reservoir pada formasi batuan sedimen Brown Shale.
"Fokusnya adalah untuk mendapatkan informasi tambahan yang diperlukan, termasuk dalam memastikan reservoir kemudian dapat diproduksi dengan memenuhi kaidah teknis keteknikan sekaligus dapat memenuhi aspek keekonomian," ungkap Andre.
Sumur Gulamo dan Kelok menjadi pionir dalam eksplorasi MNK melalui metode akuisisi data, perekahan (fracturing) pada interval terbatas, serta berbagai uji termasuk flowback test.
Flowback test sendiri berfungsi mengukur aliran fluida yang kembali ke permukaan pasca proses perekahan, guna mengevaluasi kualitas dan karakteristik reservoir serta mendeteksi keberadaan aliran hidrokarbon.
SKK Migas Dorong Percepatan Produksi untuk Dukung Ketahanan Energi Nasional
Kepala Divisi Eksplorasi SKK Migas, Sunjaya Eka Saputra, menegaskan bahwa pihaknya terus berkoordinasi intensif dengan PHR agar pengembangan kedua sumur berjalan sesuai persetujuan dan standar teknis.
"Potensi MNK jika dikembangkan dengan baik akan memberikan tambahan produksi yang signifikan dan meningkatkan lifting di Blok Rokan sehingga berdampak positif pada peningkatan secara nasional," ujar Sunjaya.
Ia menambahkan bahwa SKK Migas mendorong percepatan produksi oleh PHR, sejalan dengan agenda Ketahanan Energi Nasional yang menjadi prioritas Presiden Prabowo Subianto.
"Saat ini juga sedang disiapkan agar ada mekanisme produksi awal dari sumur MNK sebelum POD disetujui seperti yang dilakukan untuk sumur-sumur GMB sebelumnya," jelasnya.
Rencana eksplorasi lanjutan akan mencakup pengeboran sumur appraisal pada periode 2026–2027 dan pengeboran sumur demonstration pada 2027–2028.
Berbeda dari eksplorasi sebelumnya yang menggunakan sumur vertikal atau deviated, tahap lanjut akan menerapkan teknologi pengeboran Long Horizontal dengan Multi-Stage Hydraulic Fracturing untuk memaksimalkan potensi cadangan migas.
- Penulis :
- Balian Godfrey