billboard mobile
HOME  ⁄  Nasional

Kemensos Dirikan 8 Dapur Umum dan Salurkan Bantuan Rp5,3 Miliar untuk Korban Erupsi Gunung Lewotobi

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

Kemensos Dirikan 8 Dapur Umum dan Salurkan Bantuan Rp5,3 Miliar untuk Korban Erupsi Gunung Lewotobi
Foto: Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf melaporkan perkembangan penyaluran bantuan bagi korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki dalam konferensi pers di Gedung Kemensos Salemba, Jakarta (sumber: Biro Humas Kemensos)

Pantau - Kementerian Sosial (Kemensos) membangun delapan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan dasar 4.954 warga terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur.

Dapur umum tersebut tersebar di Desa Konga, Desa Bokang, Desa Lowolaga, Desa Ilegerong, Desa Kanada, Desa Kabusama, Desa Eputobi, serta di Kabupaten Sikka.

Data terakhir mencatat jumlah warga terdampak mencapai 1.140 kepala keluarga atau 4.954 jiwa.

Tidak ada laporan korban jiwa maupun luka akibat erupsi tersebut.

Ribuan Warga Mengungsi, Bantuan Logistik Didistribusikan

"Jumlah pengungsi yang berada di Pos Lapangan Kecamatan Titehena sebanyak 713 KK atau 2.359 jiwa," ungkap pihak Kemensos.

Ribuan pengungsi lainnya tersebar di pos-pos mandiri di wilayah Kecamatan Wulanggitang, Ilebura, Demon Pagong, Larantuka, Ile Mandiri, Lelewoma, Tanjung Bunga, Pulau Adonara, dan Pulau Solor.

Selain mendirikan dapur umum, Kemensos juga telah menyalurkan bantuan logistik senilai Rp5,3 miliar dari gudang-gudang milik mereka.

Bantuan tersebut meliputi 8.980 paket makanan siap saji, 4.100 paket makanan anak, 1.000 paket family kit, kasur, selimut, pakaian anak dan dewasa, serta ratusan tenda keluarga dan tenda gulung.

Bantuan logistik tersebut diperkirakan cukup untuk memenuhi kebutuhan pengungsi selama satu minggu.

"Kita akan penuhi terus. Kalau kurang, kita tambah. Untuk saat ini, kebutuhan mendesak sudah bisa diatasi, dan kita terus pantau perkembangannya," ujar perwakilan Kemensos.

Fokus pada Kelompok Rentan dan Distribusi Terkoordinasi

Kemensos juga memberikan perhatian khusus kepada kelompok rentan seperti anak-anak, ibu-ibu, dan lansia.

"Sejauh ini tidak ada laporan kendala. Penyaluran berjalan baik karena dilakukan melalui mekanisme asistensi didasarkan pada hasil koordinasi dan evaluasi kebutuhan di lapangan, bukan sekadar pengiriman," jelasnya.

"Setiap bantuan yang dikirim telah melalui proses rapat dan kesepakatan dengan berbagai pihak, agar benar-benar sesuai dengan kebutuhan masyarakat," ia menambahkan.

Gunung Lewotobi Laki-laki mengalami erupsi pada Selasa, 17 Juni pukul 17.35 WITA.

Erupsi tersebut terekam dengan amplitudo maksimum 47,3 mm dan durasi sekitar 6 menit 53 detik.

Kolom abu vulkanik membumbung hingga ketinggian 10.000 meter dari puncak kawah.

Material seperti abu, pasir, dan batuan kerikil jatuh hingga ke pemukiman di luar radius Kawasan Rawan Bencana, termasuk Desa Boru, Desa Hewa, dan Desa Watobuku.

Penulis :
Arian Mesa