
Pantau - Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Negeri Jakarta (UNJ) melaksanakan program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) untuk meningkatkan literasi nelayan di Kabupaten Indramayu terkait asuransi dan perlindungan sosial selama melaut.
Kegiatan ini dilaksanakan di wilayah pesisir Indramayu yang dikenal sebagai sentra perikanan tangkap terbesar di Jawa Barat.
Program ini mengusung dua tema utama, yakni "Perlindungan Bagi Nelayan melalui Program Bantuan Premi Asuransi Nelayan (BPAN)" serta "Pelatihan dan Edukasi Manajemen Keuangan Keluarga bagi Masyarakat Nelayan".
Ketua Tim Pengabdian Masyarakat UNJ, Hanif Afif Naufal, mengungkapkan, "Banyak nelayan kita bekerja tanpa perlindungan apa pun, melalui program Bantuan Premi Asuransi Nelayan (BPAN) negara hadir menjamin keselamatan dan keberlanjutan mata pencaharian mereka."
Edukasi Asuransi sebagai Upaya Perlindungan Profesi Nelayan
Hanif menjelaskan bahwa edukasi ini bertujuan meningkatkan kesadaran nelayan terhadap berbagai bentuk perlindungan yang diberikan pemerintah pusat maupun daerah.
Menurutnya, jaminan sosial bagi nelayan bukan sekadar proteksi atas risiko kerja, tetapi juga bentuk pengakuan profesi nelayan sebagai pilar ekonomi lokal.
Program BPAN sendiri merupakan bagian dari strategi Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang mendapat dukungan dari pemerintah daerah.
Strategi perlindungan nelayan mencakup penyediaan prasarana dan sarana usaha perikanan, jaminan atas risiko penangkapan dan pembudidayaan ikan, penghapusan praktik ekonomi biaya tinggi, pengendalian impor komoditas, serta fasilitasi bantuan hukum.
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap KKP, pada tahun 2024 telah dilakukan penyaluran 99.500 paket bantuan perbekalan melaut di 97 lokasi serta fasilitasi program asuransi nelayan mandiri.
Selain itu, sebanyak 2.335 orang nelayan di 22 kabupaten telah mengikuti program diversifikasi usaha.
Pelatihan Keuangan untuk Perkuat Ekonomi Keluarga Nelayan
Program PkM ini juga mencakup pelatihan praktis mengenai pengelolaan keuangan keluarga yang dipimpin oleh Lathiefah Rabbaniyah dari tim pengabdian masyarakat UNJ.
Pelatihan mencakup cara mencatat pemasukan dan pengeluaran harian, menyusun anggaran rumah tangga, serta pentingnya menabung dan investasi skala kecil.
"Pengelolaan keuangan yang baik menjadi salah satu fondasi penting dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga nelayan, terutama dalam menghadapi ketidakpastian pendapatan harian," ungkap Lathiefah.
Hanif menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan implementasi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yang mencakup pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Ia berharap program ini dapat direplikasi di wilayah pesisir lain di Indonesia untuk memberikan dampak nyata bagi kesejahteraan masyarakat.
"FEB UNJ berharap kegiatan ini bisa menjadi pemicu replikasi program serupa di berbagai daerah pesisir lainnya di Indonesia dan memberikan dampak nyata bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat pesisir," pungkasnya.
- Penulis :
- Arian Mesa