billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

RI-Spanyol Jajaki Energi Bersih, Perkuat Diplomasi dan Ekspor

Oleh Khalied Malvino
SHARE   :

RI-Spanyol Jajaki Energi Bersih, Perkuat Diplomasi dan Ekspor
Foto: Wakil Ketua MPR RI Eddy Soeparno (ketiga dari kanan) menemui pimpinan Senat Spanyol untuk jajaki kerjasama energi terbarukan, perdagangan, dan isu global kemanusiaan. (Dok/MPR RI)

Pantau - Pertemuan bilateral antara RI dan Spanyol berlangsung singkat namun strategis. Wakil Ketua MPR RI Eddy Soeparno menyambut langsung kunjungan delegasi Senat Spanyol yang dipimpin Javier Maroto Aranzabal di Gedung MPR RI, Jakarta, Jumat (20/6/2025).

Selanjutnya, kehadiran sejumlah tokoh penting dari Senat Spanyol menegaskan keseriusan hubungan kedua negara.

Turut hadir dalam rombongan tersebut adalah Sekretaris III Senat Mrs. Maria Angela, Wakil Ketua Urusan Luar Negeri Antoni Gutterez Limones, serta Duta Besar Spanyol untuk RI Fransisco Aguilera.

Secara khusus, Eddy Soeparno menegaskan, pertemuan ini merupakan bentuk dukungan konkret terhadap kebijakan Presiden Prabowo.

"Kami menerima kunjungan ini dengan antusias sebagai upaya memperkuat kerjasama strategis kedua negara, khususnya di bidang pendidikan, kesehatan, dan energi bersih," ujar Eddy.

Di sisi lain, konteks geopolitik internasional ikut mewarnai diskusi. Eddy menilai RI dan Spanyol bisa mengambil peran penting dalam menjaga stabilitas kawasan melalui dialog multilateral dan kerja sama yang saling menguntungkan.

Untuk mempertegas posisi Indonesia dalam isu global, Eddy menyinggung langkah politik luar negeri Spanyol yang baru-baru ini dilakukan.

"Kami menilai Spanyol memiliki komitmen kuat terhadap keadilan global, termasuk terhadap Palestina. Sikap ini sejalan dengan visi diplomasi kemanusiaan Indonesia," lanjutnya merujuk pengakuan resmi Spanyol atas Palestina sejak 28 Mei 2024.

Sementara itu, agenda ekonomi juga menjadi bagian tak terpisahkan dari pertemuan ini. Eddy mengungkapkan, nilai perdagangan Indonesia dan Spanyol mencapai $2,7 miliar (setara Rp43,2 triliun) pada tahun 2024. Di balik angka tersebut, ekspor RI ke Spanyol mendominasi perdagangan bilateral.

"Untuk pasar Eropa, Spanyol sangat strategis. Produk Indonesia memiliki daya saing tinggi di sana," jelas Eddy.

Seiring peningkatan nilai ekspor, sektor energi menjadi peluang kerjasama berikutnya. RI sedang menjajaki kemitraan teknologi energi hijau dengan Spanyol, terutama dalam pengembangan sistem energi berkelanjutan.

Spanyol Mitra Energi Terbarukan

Berdasarkan data terbaru, bauran energi terbarukan di Spanyol telah mencapai 57 persen. Eddy menjelaskan angka tersebut menjadikan Spanyol sebagai rujukan penting dalam hal inovasi energi bersih.

Dengan semangat transfer teknologi dan pertukaran pengalaman, Eddy menyampaikan harapan konkret kepada delegasi Senat Spanyol.

"Spanyol adalah pemimpin dalam energi terbarukan di Eropa. Kami ingin belajar dan mentransfer teknologi mereka ke Indonesia," tegasnya dalam sesi diskusi teknis.

Merespons permintaan tersebut, delegasi Senat Spanyol menyampaikan kesiapan mereka.

"Indonesia sudah berada di jalur yang tepat jika ingin berkolaborasi dengan Spanyol dalam pengembangan energi bersih," ungkap Javier.

Menurut Javier, pengalaman panjang Spanyol dalam membangun ekosistem energi bersih dapat menjadi fondasi bagi kemitraan bilateral yang berkelanjutan.

Negara itu sudah lama memimpin sektor pembangkit angin, tenaga surya, serta optimalisasi jaringan listrik pintar di kawasan Eropa.

Selain isu energi dan perdagangan, diplomasi nilai menjadi perekat utama dalam pertemuan ini. Komitmen bersama terhadap demokrasi dan hak asasi manusia menjadi titik temu nilai antara kedua negara.

Pertemuan tersebut juga dihadiri oleh jajaran pimpinan MPR RI lainnya. Hidayat Nur Wahid, Lestari Moerdijat, dan Rusdi Kirana turut mendampingi Eddy Soeparno dalam menerima delegasi Senat Spanyol.

Dari Fraksi PAN MPR RI, sejumlah tokoh turut hadir memperkuat dukungan politik dalam pembahasan kerjasama bilateral.

Ketua Fraksi Sarifuddin Sudding, Sekretaris Fraksi Khaeruddin, serta anggota Komisi I DPR RI Farah Puteri Nahlia dan Okta Kumala Dewi terlihat aktif berdiskusi dalam pertemuan.

Mengakhiri pertemuan, Eddy Soeparno kembali menekankan perlunya langkah konkret dari kerja sama ini.

"Kami ingin memastikan agar kerja sama ini bukan sekadar simbolis, tetapi benar-benar menyentuh kebutuhan energi Indonesia ke depan," tutupnya.

Penulis :
Khalied Malvino