Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

BNPT Intensifkan Koordinasi dengan APH dan Arab Saudi Terkait Ancaman Bom Saudia Airlines

Oleh Balian Godfrey
SHARE   :

BNPT Intensifkan Koordinasi dengan APH dan Arab Saudi Terkait Ancaman Bom Saudia Airlines
Foto: BNPT Intensifkan Koordinasi dengan APH dan Arab Saudi Terkait Ancaman Bom Saudia Airlines(Sumber: ANTARA/Rio Feisal)

Pantau - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) terus memperkuat koordinasi dengan aparat penegak hukum (APH) dan otoritas Arab Saudi dalam mengusut kasus ancaman bom terhadap pesawat Saudia Airlines yang mengangkut jemaah haji Indonesia.

"Kami akan terus berkoordinasi. Jadi, biar nanti aparat penegak hukum menyelidiki tentang peristiwa tersebut," ujar Kepala BNPT Komjen Pol. Eddy Hartono.

Validasi Asal Ancaman dan Peningkatan Mitigasi

Eddy menyebut bahwa hingga saat ini pihaknya belum dapat memastikan asal negara pengirim surat elektronik berisi ancaman bom tersebut.

"Nah itu kami enggak bisa tentukan sebelum kami lakukan upaya validasi tadi ya," tegasnya.

Sebagai langkah antisipatif, pemerintah Indonesia telah meningkatkan upaya perlindungan terhadap kepulangan jemaah haji serta melakukan mitigasi berkelanjutan.

"Ya tentunya semua diantisipasi, dan mitigasi terus dilakukan. Kemudian yang utama adalah kami berkoordinasi secara bilateral untuk memastikan bahwa sumber itu pasti atau dalam istilahnya itu harus terverifikasi," jelas Eddy.

Dua Penerbangan Saudia Airlines Mendarat Darurat

Ancaman bom pertama dikirim melalui surat elektronik pada Selasa, 17 Juni 2025, pukul 07.30 WIB.

Email tersebut menyebutkan rencana peledakan terhadap pesawat Saudia Airlines nomor penerbangan SV-5276, registrasi HZ-AK32, dengan rute Jeddah–Jakarta yang membawa 442 jemaah haji Kloter 12 Debarkasi Jakarta-Bekasi.

Atas dasar ancaman tersebut, pilot memutuskan untuk melakukan pendaratan darurat di Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara, pada pukul 10.44 WIB.

Insiden serupa kembali terjadi pada Sabtu, 21 Juni 2025, ketika pesawat Saudia Airlines nomor penerbangan SVA-5688 kembali mendarat darurat di Bandara Kualanamu pada pukul 09.19 WIB.

BNPT memastikan seluruh langkah pencegahan dan investigasi terus dilakukan secara intensif demi menjamin keselamatan jemaah dan keamanan penerbangan internasional.

Penulis :
Balian Godfrey