Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Kuota Jalur Khusus Umbulharjo di SMPN 10 Yogyakarta Sudah Penuh, Warga Masih Bisa Ikut Tahap Umum

Oleh Balian Godfrey
SHARE   :

Kuota Jalur Khusus Umbulharjo di SMPN 10 Yogyakarta Sudah Penuh, Warga Masih Bisa Ikut Tahap Umum
Foto: Kuota Jalur Khusus Umbulharjo di SMPN 10 Yogyakarta Sudah Penuh, Warga Masih Bisa Ikut Tahap Umum(Sumber: ANTARA/Dedi/am.)

Pantau - Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Yogyakarta menyatakan bahwa kuota jalur domisili daerah tahap khusus di Kemantren Umbulharjo untuk Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) jenjang SMP Negeri tahun ajaran 2025/2026 telah resmi terpenuhi.

Jalur Khusus untuk Mengatasi Keterbatasan Akses

"Sekarang sudah penuh. Daya tampungnya lebih kecil dibanding pendaftar sehingga ada yang tidak diterima di jalur ini," ungkap perwakilan Disdikpora.

Jalur khusus ini dibuka untuk mengakomodasi warga Umbulharjo yang selama ini mengalami keterbatasan akses ke sekolah negeri tingkat SMP.

"Umbulharjo itu sepertiga wilayah Kota Yogyakarta, tetapi akses ke sekolah negeri terdekat sangat terbatas. Jumlah lulusan SD-nya juga paling banyak, sekitar 800-an siswa," lanjutnya.

Jalur ini hanya tersedia di SMP Negeri 10 Yogyakarta dengan kuota sebanyak 45 kursi, atau 20 persen dari kuota jalur domisili daerah (yang totalnya mencakup 40 persen dari daya tampung tiap sekolah negeri).

Warga Umbulharjo yang tidak lolos seleksi jalur ini masih memiliki kesempatan mendaftar melalui jalur domisili daerah tahap umum yang akan berlangsung pada 30 Juni hingga 3 Juli.

"Kalau yang tahap berikutnya itu terbuka untuk semua warga Kota Yogyakarta, termasuk dari Umbulharjo," jelasnya.

Sistem Berbasis Token dan Delapan Jalur Seleksi

Saat ini, Disdikpora juga sedang menjalankan seleksi untuk beberapa jalur lain, yaitu domisili radius, afirmasi, mutasi orang tua, dan kemaslahatan guru.

"Sekarang sedang berlangsung jalur domisili radius, afirmasi, mutasi orang tua, dan kemaslahatan guru," ujarnya.

Seluruh jalur tersebut menggunakan sistem token sebagai syarat aktivasi pendaftaran daring.

"Yang pakai domisili radius pakai token. Prestasi akademik, mutasi orang tua juga pakai token," tambahnya.

Proses pendaftaran berbasis token telah dibuka sejak pertengahan Juni dan akan berlanjut hingga tahapan seleksi berikutnya, termasuk jalur afirmasi KSJPS dan prestasi umum, yang juga berlangsung pada 30 Juni hingga 3 Juli.

"Puncaknya nanti tanggal 30 Juni sampai 3 Juli. Itu ada domisili daerah, KSJPS, dan prestasi umum," jelasnya.

SPMB SMP Negeri di Kota Yogyakarta tahun ini mencakup delapan jalur seleksi: domisili radius (10 persen), domisili daerah (40 persen), afirmasi KSJPS (15 persen), afirmasi disabilitas (5 persen), mutasi dan kemaslahatan guru (5 persen), prestasi akademik (10 persen), prestasi umum (10 persen), dan prestasi khusus (5 persen).

Jalur radius dihitung berdasarkan jarak dari titik tengah RW domisili siswa ke sekolah tujuan, sedangkan jalur afirmasi disabilitas dan KSJPS mengacu pada nilai rapor dan hasil Asesmen Standar Penilaian Daerah (ASPD).

"Kalau bersaing jalur radius, masyarakat Umbulharjo sulit, sehingga kita beri separuh dari jalur domisili daerah khusus Umbulharjo di SMPN 10 Yogyakarta," pungkas pihak Disdikpora.

Penulis :
Balian Godfrey