Pantau - Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Provinsi Jambi memastikan bahwa tidak ada pekerja migran Indonesia (PMI) asal Jambi yang bekerja di Iran di tengah memanasnya konflik antara Iran dan Israel dalam beberapa hari terakhir.
"Di tengah memanasnya konflik antara Iran dan Israel dalam beberapa hari terakhir, Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia Provinsi Jambi menjamin bahwa tidak ada pekerja migran Indonesia asal Jambi yang bekerja di wilayah tersebut," ujar Koordinator Pelindungan dan Pemberdayaan Pekerja Migran Indonesia Provinsi Jambi, Deliyus Eka Saputra.
Penempatan Dominan ke Jepang dan Malaysia, Minim ke Timur Tengah
Pernyataan tersebut didasarkan pada data resmi BP2MI yang menunjukkan tidak adanya catatan penempatan pekerja migran asal Jambi di Iran.
Deliyus menyampaikan bahwa mayoritas tenaga kerja asal Jambi diberangkatkan ke Jepang dan Malaysia, sementara penempatan di kawasan Timur Tengah sangat minim.
Sepanjang tahun 2025, tercatat sebanyak 37 tenaga kerja Indonesia asal Jambi yang diberangkatkan ke luar negeri, dengan mayoritas destinasi ke dua negara Asia tersebut.
Sementara itu, BP2MI secara nasional juga tengah memfasilitasi pemulangan 124 pekerja migran Indonesia dari Arab Saudi, sebagai bagian dari perlindungan terhadap warga negara di luar negeri.
Imbauan Waspadai Calo dan Penguatan Koordinasi Perlindungan
BP2MI Provinsi Jambi turut mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai tawaran kerja ke luar negeri melalui jalur calo atau prosedur tidak resmi.
"BP2MI: Waspada tawaran kerja ke luar negeri lewat calo," tulis pernyataan resmi lembaga tersebut.
Sebagai langkah penguatan, BP2MI Jambi terus menjalin koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk Kementerian Luar Negeri, guna memastikan perlindungan dan keselamatan para pekerja migran asal Jambi yang berada di luar negeri.
- Penulis :
- Aditya Yohan
