
Pantau - Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto menekankan peran penting mahasiswa dalam menjawab tantangan industri masa depan dan membangun ekosistem pengetahuan nasional.
"Indonesia masih harus berkutat dengan angka partisipasi kasar pendidikan tinggi yang rendah dan stagnasi manufaktur teknologi tinggi di angka 30 persen. Namun dengan inovasi dan penguatan riset, kampus dapat menjadi pusat ekonomi dan inovasi yang menopang pembangunan industri nasional," ungkapnya dalam Musyawarah Nasional (Munas) Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) ke-18 di IPB University, Bogor, pada 24 Juni 2025.
Peran Kampus dan Mahasiswa dalam Teknokrasi
Brian menegaskan bahwa perubahan kultur kampus menjadi kunci bagi transformasi industri Indonesia ke arah yang lebih berbasis sains dan teknologi.
"Kita harus mendorong mahasiswa membangun ekosistem pengetahuan agar ekonomi dan industri Indonesia dapat bertumbuh. Negeri yang makmur adalah negeri yang menguasai sains dan teknologi. Oleh karena itu tuntut ilmu setinggi-tingginya dan kuasai sains serta teknologi," tegasnya.
Senada dengan itu, Rektor IPB University Arif Satria menyoroti pentingnya kesiapan generasi muda dalam memimpin di era teknokrasi.
"Kepemimpinan itu ada empat level. Cara terbaik untuk menyiapkan masa depan adalah mengerjakan hari ini. BEM SI sebagai calon pemimpin masa depan, silakan dipersiapkan bagaimana menghadapi teknokrasi pada masa depan. Tidak hanya memimpin perubahan, tapi juga memimpin masa depan," ujarnya.
Mahasiswa Didorong Perkuat Peran Strategis
Acara Munas ke-18 BEM SI ini turut dihadiri Menteri Pertanian, Wakil Rektor 1 IPB, Dekan Fakultas Pertanian IPB, Direktur Kemahasiswaan IPB, serta perwakilan Aliansi Mahasiswa BEM Seluruh Indonesia.
Mahasiswa dari berbagai kampus yang hadir berharap kegiatan ini memperkuat peran mereka sebagai agen perubahan dalam menjaga demokrasi, keadilan sosial, dan mendorong pembangunan nasional yang inklusif.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf