
Pantau - Menteri Agama Nasaruddin Umar menegaskan bahwa peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW harus dimaknai lebih dari sekadar perpindahan tempat, melainkan sebagai peralihan dari kegelapan menuju cahaya, dari stagnasi menuju pertumbuhan.
Mengutip Surah At-Taubah ayat 20, Menag mengingatkan bahwa orang-orang yang berhijrah dan berjihad dengan harta serta jiwa mereka adalah yang paling mulia di sisi Allah.
“Hijrah dalam ayat ini bukan sekadar berpindah tempat, tapi berpindah arah. Dari gelap ke terang. Dari stagnan ke tumbuh. Dari biasa-biasa saja ke luar biasa dalam nilai dan kontribusi,” ujarnya.
Muharam Sebagai Momen Refleksi, Bukan Sekadar Ritual
Menag Nasaruddin mengajak umat Islam untuk menjadikan Tahun Baru Islam sebagai momentum introspeksi diri, bukan sekadar menjalani rutinitas.
“Hari ini, mari kita tanyakan pada diri kita masing-masing. Sudah sejauh mana kita berhijrah dari rutinitas yang kering makna menuju amal yang bernilai? Sudahkah kita membawa Islam tidak hanya di kartu identitas, tapi juga dalam kejujuran, dalam kasih sayang, dalam tindakan sehari-hari?” ungkapnya.
Menurutnya, Tahun Baru Islam tidak hadir dengan pesta dan kemeriahan, melainkan dalam keheningan, zikir, dan perenungan mendalam.
Ia menilai beragam tradisi lokal seperti Tabuik di Pariaman, Grebeg Suro di Jawa, dan doa bersama di kampung-kampung merupakan bentuk kekayaan Islam Indonesia yang membumi, beragam, namun tetap menjaga kemurnian nilai.
“Semua itu menunjukkan bahwa Islam dan budaya lokal kita tidak saling meniadakan, justru saling menguatkan,” tambahnya.
Tiga Kata Kunci Menyambut Tahun Baru Islam: Bersyukur, Berhijrah, dan Berkontribusi
Menag menekankan bahwa tugas umat Islam bukan hanya menjaga ritual, tetapi juga menjaga makna hijrah yang harus tercermin dalam kehidupan nyata — di rumah, sekolah, birokrasi, hingga media sosial.
Ia mengajak seluruh umat menyambut Tahun Baru Islam 1447 Hijriah dengan tiga kata kunci penting:
- Bersyukur, karena masih diberi umur dan kesempatan.
- Berhijrah, karena stagnasi adalah musuh masa depan.
- Berkontribusi, karena iman sejati harus tampak dalam tindakan.
“Selamat Tahun Baru Islam 1447 Hijriah. Semoga hijrah kita bukan hanya berpindah waktu, tapi berpindah kualitas hidup,” tutupnya.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf