
Pantau - Presiden Rusia Vladimir Putin menggelar pertemuan eksklusif dengan 14 pimpinan kantor berita terkemuka dunia pada 18 Juni 2025 di St Petersburg, termasuk Direktur Utama LKBN ANTARA, Akhmad Munir, yang menjadi wakil pertama dari Indonesia dalam forum privat tersebut.
Pertemuan ini berlangsung di sela Sidang Umum Ke-19 Organisasi Kantor Berita Asia Pasifik (OANA) dan Forum Ekonomi Internasional St Petersburg (SPIEF) 2025.
Pertemuan menjadi semakin strategis karena bertepatan dengan rencana kunjungan kenegaraan Presiden RI Prabowo Subianto ke Rusia.
Diskusi dilakukan di ruangan khusus, dilengkapi sistem penerjemahan pribadi menggunakan earphone, dan dimoderatori oleh Mikhail Gusman dari kantor berita TASS.
Indonesia Jadi Sorotan, Putin Sambut Antusias Pertanyaan Akhmad Munir
Akhmad Munir mendapat giliran kelima untuk menyampaikan pertanyaan langsung kepada Putin.
Ia menyampaikan rasa bangganya mewakili Indonesia dalam pertemuan ini serta menyinggung usia 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Rusia.
Munir menyebut bahwa Presiden Prabowo telah menjalin hubungan baik dengan Rusia bahkan sebelum resmi dilantik sebagai kepala negara.
Ia menanyakan prioritas kerja sama Rusia-Indonesia di bidang investasi, perdagangan, pariwisata, militer, serta potensi hilirisasi nikel, sawit, dan pengelolaan laut Indonesia.
Putin menunjukkan antusiasme terhadap pertanyaan Munir, mencatat poin-poin penting dan menanggapinya secara serius.
Putin memuji perkembangan pesat ekonomi Indonesia dan menyebut Indonesia sebagai salah satu negara besar di dunia dengan populasi 280 juta jiwa yang merupakan kekuatan ekonomi potensial.
Menurutnya, Indonesia akan berjuang untuk meningkatkan pendapatan per kapita secara struktural, seiring perubahan global yang cepat.
Putin menilai hubungan Indonesia dan Rusia sebagai relasi historis yang kuat sejak era Soekarno dan Khrushchev dan percaya bahwa relasi itu bisa dikembangkan lebih luas.
Ia juga menyambut baik kunjungan Prabowo ke Moskow sebelum pelantikannya, yang menurutnya mencerminkan sinyal kuat untuk penguatan kerja sama bilateral.
Putin Soroti Potensi BRICS dan Kawasan ASEAN
Putin menyampaikan optimisme terhadap pertemuan dengan Presiden Prabowo yang diharapkan menghasilkan kerja sama konkret antara kedua negara.
Ia menyebut Indonesia sebagai negara penting dalam kelompok BRICS dan menyatakan Rusia memiliki banyak hal menarik yang dapat ditawarkan, terutama di bidang ekonomi dan teknologi.
Presiden Rusia itu juga menyoroti Asia Tenggara, khususnya ASEAN, sebagai kawasan yang menjanjikan dengan pertumbuhan perdagangan yang meningkat setiap tahun.
Dalam diskusi lainnya, Putin menyinggung kedekatan Rusia dengan Vietnam sejak masa perjuangan kemerdekaan dan menyebut kerja sama di bidang energi dan kemanusiaan terus berkembang.
Saat berdialog dengan perwakilan Xinhua, ia menyampaikan bahwa bahasa Mandarin semakin diminati di Rusia, termasuk oleh anak perempuannya.
Putin mengungkapkan bahwa sekitar 51.000 mahasiswa China saat ini belajar di Rusia dan lebih dari 21.000 mahasiswa Rusia belajar di China.
Ia menilai kerja sama Rusia-China di bidang pendidikan dan bahasa akan terus meningkat, seiring hubungan bilateral yang makin erat.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf