billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Sekolah Rakyat Siap Beroperasi di Penajam Paser Utara Juli 2026, Fokus Pendidikan Gratis bagi Anak Kurang Mampu

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Sekolah Rakyat Siap Beroperasi di Penajam Paser Utara Juli 2026, Fokus Pendidikan Gratis bagi Anak Kurang Mampu
Foto: Sekolah Rakyat Siap Beroperasi di Penajam Paser Utara Juli 2026, Fokus Pendidikan Gratis bagi Anak Kurang Mampu (Sumber: ANTARA/Nyaman Bagus Purwaniawan)

Pantau - Pembangunan Sekolah Rakyat di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, kini telah memasuki tahap perencanaan fisik dan ditargetkan mulai beroperasi pada Juli 2026.

Sekretaris Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara, Tohar, menyatakan bahwa pembangunan sekolah ini merupakan bagian dari strategi pengentasan kemiskinan melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia.

"Sesuai target pada Juli 2026, Sekolah Rakyat sudah dioperasionalkan," ujarnya.

Boarding School Gratis untuk Anak dari Keluarga Tidak Mampu

Sekolah Rakyat akan dibangun di atas lahan seluas sekitar 6,7 hektare yang terletak di Kelurahan Lawe-Lawe, Kecamatan Penajam.

Rencana sekolah ini mencakup 36 rombongan belajar (rombel), terdiri dari 18 rombel untuk jenjang SD, serta masing-masing sembilan rombel untuk SMP dan SMA.

Tohar menjelaskan bahwa sekolah akan menerapkan sistem boarding school atau sekolah berasrama.

"Sekolah Rakyat terapkan sekolah berasrama (boarding school), jadi peserta didik tinggal di asrama sekolah itu," jelasnya.

Program ini difokuskan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu yang akan menerima pendidikan tanpa dipungut biaya.

Data calon peserta didik akan didasarkan pada data Dinas Sosial Kabupaten Penajam Paser Utara, dengan prioritas utama pada keluarga dengan kondisi ekonomi rendah.

Dukungan Kementerian Pendidikan dan Kurikulum Umum

Kurikulum Sekolah Rakyat akan disesuaikan dengan sekolah formal pada umumnya dan pelaksanaannya akan melibatkan Kementerian Pendidikan, khususnya dalam hal penyediaan tenaga pengajar.

Pembangunan Sekolah Rakyat diharapkan menjadi salah satu langkah konkret dalam menekan angka kemiskinan ekstrem di wilayah tersebut.

Dengan menyediakan akses pendidikan yang setara dan berkualitas, pemerintah daerah optimistis akan mencetak generasi baru yang lebih mandiri dan berdaya saing tinggi.

Penulis :
Ahmad Yusuf