
Pantau - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti meluncurkan inisiatif pengenalan pembelajaran coding dan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) di sekolah, sebagai langkah strategis menyelaraskan pendidikan Indonesia dengan kemajuan teknologi global.
Fokus SMP dan SMA, Terapkan Pembelajaran Bertahap
Program ini direncanakan dimulai pada tahun ajaran 2025–2026, dengan tahap awal menyasar sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menengah atas/kejuruan (SMA/SMK) yang sudah siap dari sisi infrastruktur dan sumber daya manusia.
Pembelajaran dilakukan melalui tiga model: internet-based (berbasis daring), plugged (menggunakan perangkat), dan unplugged (tanpa perangkat).
Untuk jenjang SD, pendekatan dilakukan melalui permainan edukatif dan metode unplugged guna mengenalkan logika berpikir komputasional secara menyenangkan.
Siswa SMP akan diperkenalkan dengan pemrograman blok, algoritma sederhana, serta konsep AI dalam kehidupan sehari-hari.
Di jenjang SMA/SMK, pembelajaran mencakup pemrograman berbasis teks, machine learning, serta pemanfaatan AI dalam dunia industri.
Bangun SDM Unggul, Siap Bersaing di Era Industri 4.0
Menurut Abdul Mu’ti, tujuan utama dari program ini adalah membentuk generasi muda yang berpikir kritis, menguasai literasi digital, serta mampu beradaptasi di era Industri 4.0 dan Masyarakat 5.0.
“Tanpa literasi digital yang kuat, generasi muda akan kesulitan bersaing di masa depan,” ujarnya dalam peluncuran program.
Kompetensi utama yang ditargetkan meliputi berpikir komputasional (dekomposisi, pola, abstraksi, algoritma), literasi digital, analisis data, algoritma pemrograman, human-centered mindset, etika AI, desain sistem AI, hingga teknik dan aplikasi AI.
Pemerintah juga menekankan pentingnya sinergi antara sekolah, pemerintah, industri, dan masyarakat untuk membangun ekosistem pendidikan digital nasional.
Negara-negara seperti Jepang, Singapura, Amerika Serikat, dan Finlandia disebut telah lebih dulu mengintegrasikan coding dalam kurikulum pendidikan mereka.
“Integrasi coding dan AI bukan hanya inovasi, tapi keharusan mendasar agar Indonesia tidak tertinggal,” tegas Mendikdasmen.
- Penulis :
- Aditya Yohan
- Editor :
- Aditya Yohan










