Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

TNI Kerahkan 80 Prajurit Kodim Jembrana untuk Bantu Pencarian Korban Kapal Tenggelam di Selat Bali

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

TNI Kerahkan 80 Prajurit Kodim Jembrana untuk Bantu Pencarian Korban Kapal Tenggelam di Selat Bali
Foto: TNI Kerahkan 80 Prajurit Kodim Jembrana untuk Bantu Pencarian Korban Kapal Tenggelam di Selat Bali (Sumber: ANTARA/HO-Penerangan Kodam IX/Udayana)

Pantau - Tentara Nasional Indonesia melalui Kodim 1617/Jembrana mengerahkan 80 prajurit untuk membantu pencarian korban tenggelamnya kapal KMP Tunu Pratama Jaya yang karam di Selat Bali pada Rabu (2/7) malam.

Komandan Kodim 1617/Jembrana, Letkol Inf M. Adriansyah, menyatakan bahwa pihaknya bersinergi dengan Basarnas dan Satpolairud Jembrana dalam mempercepat proses evakuasi.

"Saya sudah perintahkan para babinsa untuk menyisir sepanjang garis pantai, khususnya di wilayah-wilayah yang diperkirakan menjadi lokasi korban terbawa arus," ungkapnya.

Kodim 1617/Jembrana menurunkan personel di sejumlah titik pesisir dengan harapan korban yang masih hilang segera ditemukan.

"Kami berharap korban lainnya segera ditemukan dalam keadaan selamat. Semua stakeholder sudah berjuang maksimal dan Kodim 1617/Jembrana akan terus siap mendukung hingga operasi SAR dinyatakan selesai," tambahnya.

Sinergi TNI dan Semua Pihak Maksimalkan Pencarian

Kapendam IX/Udayana, Kolonel Inf Candra, menyampaikan keprihatinan atas musibah tenggelamnya kapal dan menyebut bahwa langkah cepat langsung diambil setelah informasi diterima.

"Kami mengapresiasi sinergi dan kekompakan seluruh pihak, baik dari TNI, Polri, instansi pemerintah daerah, maupun relawan yang telah bekerja tanpa kenal lelah. Operasi SAR masih terus berlangsung dan kami berkomitmen akan terus mendukung penuh upaya penyelamatan hingga seluruh korban ditemukan," ujarnya.

Musibah ini juga menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan terhadap kondisi cuaca ekstrem, terutama di jalur pelayaran padat seperti Selat Bali.

KMP Tunu Pratama Jaya berlayar dari Pelabuhan Ketapang pada pukul 22.56 WIB menuju Pelabuhan Gilimanuk dengan membawa 53 penumpang, 12 kru kapal, dan 22 unit kendaraan.

Sekitar pukul 23.20 WIB kapal dilaporkan mengalami insiden akibat cuaca buruk dan gelombang tinggi, dan akhirnya dinyatakan tenggelam pada pukul 23.35 WIB.

Diduga, kapal mengalami kebocoran di ruang mesin sebelum tenggelam.

Hingga saat ini, sebanyak 29 orang dinyatakan selamat, empat orang ditemukan meninggal dunia, dan sisanya masih dalam proses pencarian oleh tim SAR gabungan.

Penulis :
Ahmad Yusuf