
Pantau - Gubernur Riau Abdul Wahid secara resmi menerima gelar adat Datuk Seri Setia Amanah dari Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) dalam prosesi penabalan yang digelar di Balai Adat LAMR Kota Pekanbaru pada Sabtu.
" Dengan hati yang tulus dan penuh haru, saya menerima gelar adat Datuk Seri Setia Amanah yang telah ditabalkan kepada saya hari ini. Gelar ini bukan sekadar penghormatan, ini adalah amanah yang amat besar," ungkap Abdul Wahid dalam sambutannya.
Gelar Adat sebagai Amanah Kepemimpinan Melayu
Abdul Wahid menegaskan bahwa gelar adat bukan hanya simbol kehormatan, melainkan juga tanggung jawab besar yang mengandung harapan masyarakat terhadap kepemimpinannya.
Ia menyatakan komitmennya untuk menuntun pembangunan Riau agar tetap berpijak pada nilai-nilai budaya Melayu.
"Gelar ini bermakna setia kepada janji, teguh memegang amanah, dan tidak berpaling dari marwah negeri. Tunjuk ajar Melayu berkata, pemimpin itu bukan untuk diagungkan, tetapi untuk melindungi. Bukan untuk disanjung, tapi untuk menuntun. Itulah jalan yang ingin saya tempuh, memimpin dengan keteladanan, bukan dengan kekuasaan," jelasnya.
Ketua Umum Dewan Pimpinan Harian LAMR, Datuk Seri Taufik Ikram Jamil, menjelaskan bahwa penabalan gelar adat kepada kepala daerah merupakan bagian dari tradisi masyarakat Melayu Riau.
Penabalan tersebut dilakukan berdasarkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga LAMR yang menetapkan bahwa kepala daerah merupakan "payung panji" bagi masyarakat Melayu.
Komitmen Membangun Riau dalam Semangat Kemelayuan
Datuk Seri Taufik menyatakan bahwa gelar diberikan setelah Abdul Wahid menunjukkan kesungguhannya membangun Riau dengan semangat kemelayuan terbuka.
"Setelah empat bulan menjabat, Tuan Abdul Wahid telah menunjukkan kesungguhannya membangun Riau dengan semangat kemelayuan terbuka, melalui slogan Riau Rumah Besar Rumpun Melayu, Merawat Tuah, Menjaga Marwah, yang tercermin dalam program strategis, seperti Pekan Budaya Melayu Serantau yang akan digelar Agustus mendatang," ujarnya.
Gelar Datuk Seri Setia Amanah mencerminkan kepercayaan adat terhadap seorang pemimpin yang menjunjung nilai, menjaga marwah, dan setia pada tanggung jawab kepada masyarakat.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf