Pantau - Wakil Menteri Pariwisata, Ni Luh Puspa, menyatakan bahwa Provinsi Bengkulu memiliki kekuatan sejarah yang unik dan tidak dimiliki daerah lain di Indonesia, sehingga berpotensi besar dikembangkan sebagai destinasi wisata sejarah unggulan.
Pernyataan ini disampaikan saat ia berkunjung ke sejumlah situs bersejarah di Bengkulu bertepatan dengan penutupan Festival Tabut 2025.
Bengkulu Dijuluki Bumi Merah Putih, Sarat Jejak Kemerdekaan
Ni Luh Puspa menyebut Bengkulu sebagai “Bumi Merah Putih” karena memiliki jejak sejarah perjuangan kemerdekaan yang kuat.
Beberapa lokasi yang dikunjunginya antara lain Benteng Marlborough, Rumah Pengasingan Bung Karno, Rumah Ibu Fatmawati, dan Pantai Panjang.
“Bengkulu memiliki potensi pariwisata yang sangat unik. Kekuatan sejarah yang ada bisa menjadi ciri khas destinasi wisata di sini,” ujarnya.
Ia juga menilai bahwa rumah pengasingan Bung Karno memberikan gambaran kuat mengenai peran Bengkulu dalam sejarah perjuangan Indonesia.
“Rumah pengasingan Bung Karno menunjukkan bagaimana perjuangan kemerdekaan dilakukan di Bengkulu, sehingga Bengkulu sangat layak menjadi destinasi wisata sejarah,” jelasnya.
Tokoh Perempuan Penting dalam Sejarah Hadir di Bengkulu
Kunjungan ke Rumah Ibu Fatmawati menjadi salah satu momen paling berkesan bagi Wamenpar.
Menurutnya, Fatmawati adalah tokoh perempuan penting dalam sejarah Indonesia yang patut diangkat dalam narasi wisata sejarah.
“Fatmawati adalah sosok perempuan anggun, cerdas, dan menjadi panutan perempuan Indonesia,” kata Ni Luh Puspa.
Ia juga menyebut bahwa Benteng Marlborough merupakan salah satu benteng terbesar yang pernah dibangun Inggris di Asia Tenggara dan menjadi aset penting dalam pengembangan wisata sejarah Bengkulu.
Pemerintah pusat mendorong agar potensi-potensi tersebut dikemas dengan lebih menarik, sehingga wisata sejarah Bengkulu dapat lebih dikenal dan diminati wisatawan lokal maupun mancanegara.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf
