Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Wamen Diktisaintek Minta Perguruan Tinggi Adaptif dengan Kebutuhan Pasar, Apresiasi UMPR yang Progresif

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Wamen Diktisaintek Minta Perguruan Tinggi Adaptif dengan Kebutuhan Pasar, Apresiasi UMPR yang Progresif
Foto: Wamen Diktisaintek Minta Perguruan Tinggi Adaptif dengan Kebutuhan Pasar, Apresiasi UMPR yang Progresif(Sumber: ANTARA/HO-Humas UMPR)

Pantau - Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Diktisaintek), Fauzan, meminta seluruh perguruan tinggi di Indonesia untuk terus beradaptasi dengan perkembangan teknologi, kebutuhan pasar kerja, dan dinamika sosial masyarakat. Hal ini disampaikan saat kunjungan kerja ke Kampus 2 Universitas Muhammadiyah Palangka Raya (UMPR), Kalimantan Tengah.

Ia menekankan pentingnya inovasi kampus agar tetap diminati dan mampu mencetak lulusan yang relevan dengan kebutuhan zaman.

UMPR Dinilai Adaptif dan Visioner

“Kampus-kampus di dunia termasuk di Indonesia, kalau tidak adaptif, melakukan inovasi dan terobosan-terobosan maka akan tertinggal dan tidak akan diminati,” tegas Wamen Fauzan.

Menurutnya, kampus yang responsif terhadap perubahan tidak hanya akan menarik minat calon mahasiswa, tetapi juga akan menghasilkan lulusan yang kompeten dan siap kerja maupun menjadi wirausaha.

Dalam kunjungannya, Fauzan menilai UMPR telah menunjukkan kemajuan pesat dan berpotensi menjadi salah satu kampus besar di masa depan.

“Saya sudah memasuki banyak kampus yang ada di tanah air, ketika saya langsung datang ke UMPR, saya melihat suasana yang begitu cerah dengan aura kampus yang sudah maju dan bersih,” ujarnya.

13 Fakultas, 28 Prodi, dan Fokus pada Kesehatan

UMPR saat ini memiliki 13 fakultas dan 28 program studi, termasuk fakultas kedokteran dan kedokteran gigi. Kampus ini juga membuka program doktor pendidikan serta sejumlah prodi baru di bidang kesehatan yang masih tergolong langka.

“UMPR juga menjadi kampus yang adaptif atau menyesuaikan dengan perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat. Alhamdulillah, UMPR dengan membuka program studi baru artinya sudah menjawab kebutuhan masyarakat,” ujar Wamen.

Rektor UMPR, Muhammad Yusuf, menyatakan bahwa pihaknya terus membangun sarana-prasarana serta memperluas cakupan program studi, terutama tujuh prodi baru di bidang kesehatan.

UMPR saat ini memiliki sekitar 7.000 mahasiswa dan menargetkan 6.000 mahasiswa baru untuk tahun akademik 2025/2026.

“Alhamdulillah, yang sudah mendaftar di UMPR di 28 program studi mencapai 3.000 mahasiswa dan masih dalam proses sekitar 3.000 lagi dari penjaringan beasiswa Kalteng Berkah. Kami optimistis target 6.000 mahasiswa akan tercapai,” katanya.

Rektor juga mengucapkan terima kasih atas kunjungan Wamen Diktisaintek dan menyebut kunjungan tersebut membawa keberkahan bagi kemajuan UMPR. Sebelumnya, pada tiga bulan lalu, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti juga telah mengunjungi Kampus 3 UMPR.

Penulis :
Aditya Yohan