Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Wamendiktisaintek Dorong Kolaborasi Kampus dan Industri untuk Tekan Pengangguran Sarjana

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Wamendiktisaintek Dorong Kolaborasi Kampus dan Industri untuk Tekan Pengangguran Sarjana
Foto: Wamendiktisaintek Dorong Kolaborasi Kampus dan Industri untuk Tekan Pengangguran Sarjana(Sumber: ANTARA/Ananto Pradana.)

Pantau - Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Fauzan menekankan perlunya sinergi antara perguruan tinggi dengan dunia usaha dan industri untuk menurunkan angka pengangguran, khususnya dari lulusan pendidikan tinggi.

LPK dan Penyesuaian Kurikulum Jadi Solusi Kesenjangan Kompetensi

Fauzan menyatakan bahwa perguruan tinggi dapat berkontribusi langsung dalam mengatasi masalah pengangguran melalui pendirian Lembaga Pelatihan Kerja (LPK).

"Perguruan tinggi dapat ikut serta dalam memecahkan masalah ini, seperti menyediakan Lembaga Pelatihan Kerja -LPK- yang berperan melakukan upskilling dan reskilling," ungkapnya.

LPK ini terbuka bagi mahasiswa maupun masyarakat umum untuk memperoleh keterampilan yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja.

Menurut Fauzan, sebagian besar program studi di Indonesia masih bersifat terlalu generik sehingga kurang mampu menjawab kebutuhan pasar tenaga kerja.

"Untuk menyesuaikan dengan kebutuhan dunia kerja, lulusan perguruan tinggi butuh keterampilan yang lebih spesifik," ia menyatakan.

Fauzan mendorong penyesuaian kurikulum serta pembukaan program studi baru yang relevan guna meningkatkan daya saing lulusan.

Ia juga menilai bahwa improvisasi dalam bentuk program sertifikasi, peningkatan spesifikasi kompetensi, dan kolaborasi pentahelix merupakan langkah penting untuk menutup kesenjangan antara pendidikan dan dunia kerja.

Pengangguran Sarjana Capai Satu Juta, Pemerintah Ajak Kolaborasi

Fauzan menegaskan bahwa upaya-upaya tersebut perlu dilakukan secara berkelanjutan agar dalam jangka panjang mampu menurunkan angka pengangguran nasional.

Ia mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk bekerja sama dalam melahirkan lulusan yang adaptif, kompeten, dan siap menghadapi tantangan di era transformasi ekonomi.

Data dari Kementerian Ketenagakerjaan tahun 2025 mencatat lebih dari satu juta pengangguran berasal dari lulusan sarjana.

Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa total pengangguran di Indonesia pada Februari 2025 mencapai 7,28 juta orang, meningkat 1,1 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Penulis :
Aditya Yohan

Terpopuler