
Pantau - Kementerian Agama (Kemenag) meluncurkan program Family Orientation at the Mosque’s Site (Foremost) sebagai strategi pembinaan keluarga berbasis masjid yang bertujuan memperkuat ketahanan keluarga dan peran masjid dalam kehidupan sosial umat.
Masjid sebagai Pusat Peradaban dan Ketahanan Keluarga
Menteri Agama Nasaruddin Umar menyatakan bahwa program Foremost merupakan bagian dari visi jangka panjang Kemenag untuk mereorientasi fungsi masjid.
"Masjid harus kita reorientasikan sebagai pusat pemulihan jiwa dan pembentukan karakter umat. Dalam konteks itu keluarga adalah pilar utama," ungkapnya.
Menag menekankan bahwa krisis spiritual dan sosial tidak cukup diatasi melalui pendekatan sektoral.
Menurutnya, masjid harus menjadi pusat layanan spiritual, edukasi, konseling, dan pembinaan keluarga.
Ia mengajak masyarakat mengubah cara pandang terhadap masjid.
"Dari tempat ritual menjadi pusat peradaban. Dari tempat berkumpul menjadi ruang membina dan menyatukan," ujarnya.
Foremost Jadi Model Nasional, Sentuh Akar Persoalan Keluarga Modern
Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag, Abu Rokhmad, menyampaikan bahwa Foremost akan dijadikan model nasional pembinaan keluarga berbasis masjid.
"Foremost dirancang sebagai platform kolaboratif antara takmir masjid, penyuluh agama, dan mediator keluarga," katanya.
Program ini menghadirkan agenda tetap seperti edukasi peran orang tua, bimbingan pranikah, konseling rumah tangga, dan literasi ekonomi keluarga.
Foremost dirancang menjawab tantangan keluarga modern seperti penurunan angka pernikahan, krisis pengasuhan anak, dan melemahnya ikatan spiritual dalam keluarga.
Program ini akan dilaksanakan dengan pendekatan kontekstual berbasis nilai-nilai Islam, serta melibatkan kolaborasi lintas lembaga seperti penyuluh agama, organisasi masyarakat Islam, lembaga pendidikan, dan takmir masjid.
Direktur Urusan Agama Islam dan Bina Syariah Kemenag, Arsad Hidayat, menyatakan bahwa peluncuran Foremost ditandai dengan penandatanganan kerja sama antara BP4 Pusat dan Badan Kesejahteraan Masjid (BKM) Pusat.
"MoU ini menjadi dasar operasional program di lapangan," ungkap Arsad.
- Penulis :
- Aditya Yohan