
Pantau - Anggota DPR RI Netty Prasetiyani mengusulkan agar pemerintah memperkuat edukasi pengelolaan keuangan kepada penerima bantuan sosial (bansos), menyusul temuan penyalahgunaan dana bansos untuk judi online (judol).
Evaluasi dan Pendekatan Komprehensif
Netty menyatakan bahwa pendekatan pemerintah tidak cukup hanya dengan menjatuhkan sanksi, tetapi perlu dilengkapi dengan pendampingan dan pelatihan pengelolaan dana yang bijak.
"Pendekatan kita tidak hanya soal sanksi. Pendampingan masyarakat dan pembekalan keterampilan mengelola dana bansos secara bijak harus diperkuat agar tidak merugikan diri sendiri dan keluarga," ungkapnya.
Ia juga menyoroti pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam pengawasan penyaluran bansos agar tetap sasaran.
Netty mengusulkan pelibatan komunitas lokal, tokoh masyarakat, dan relawan sosial dalam proses pengawalan bansos untuk meningkatkan efektivitas dan akuntabilitas.
Menurutnya, semangat gotong royong dan pendampingan berbasis komunitas dapat menjadi solusi konkret untuk mencegah penyalahgunaan dana.
571 Ribu Penerima Bansos Terlibat Judi Online
Berdasarkan data dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), terdapat 571.410 NIK penerima bansos yang terdeteksi melakukan aktivitas judi online selama tahun 2024.
Total dana yang didepositkan untuk aktivitas tersebut mencapai Rp957 miliar, dengan frekuensi transaksi mencapai 7,5 juta kali.
Menanggapi temuan ini, pemerintah menegaskan bahwa bansos akan dicabut dari penerima yang terbukti menggunakan dana untuk berjudi, meskipun termasuk kategori miskin atau miskin ekstrem.
Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Abdul Muhaimin Iskandar menyatakan bahwa pencabutan akan tetap dilakukan sebagai bentuk ketegasan dan tanggung jawab negara dalam penyaluran bansos.
Netty, sebagai anggota Fraksi PKS, menyatakan komitmennya untuk mendorong sistem bansos yang tepat guna dan berdampak jangka panjang.
Ia menyatakan siap bersinergi dengan kementerian dan mitra kerja untuk memastikan bansos tidak hanya bersifat konsumtif, tetapi juga dapat membangun kemandirian ekonomi masyarakat.
- Penulis :
- Aditya Yohan