
Pantau - Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah IV Kepulauan Riau melakukan studi identifikasi terhadap 481 keramik benda muatan kapal tenggelam (BMKT) yang tersimpan di Museum Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah (SSBA), Kota Tanjungpinang.
Ungkap Koleksi Asal Tiongkok Abad ke-17, Termasuk Batavia Ware dari Masa VOC
Pamong Budaya Ahli Muda BPK Wilayah IV, Azwar Sutihat, menyatakan bahwa studi ini penting karena belum pernah dilakukan kajian mendalam terhadap koleksi keramik yang telah dititipkan sejak 2014.
Dari hasil awal, sebagian besar keramik diketahui berasal dari Tiongkok, khususnya masa Dinasti Qing abad ke-17.
Proses identifikasi melibatkan enam pegawai BPK Wilayah IV dan tim dari Museum SSBA.
Koleksi yang dikaji berasal dari dua kelompok penyerahan:
- 79 buah dari TNI AU Tanjungpinang
- 402 buah titipan dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Provinsi Sumatera Barat, Riau, dan Kepri
- Tim memetakan jenis, bentuk, dan motif keramik seperti piring, mangkuk, dan teko.
- Seluruh data tersebut didokumentasikan secara sistematis untuk menjadi basis data BPK Wilayah IV.
Identifikasi dilakukan dengan metode yang mengacu pada ciri khas keramik Tiongkok kuno yang dibawa oleh kapal dagang yang tenggelam di perairan Nusantara, termasuk di wilayah Kepulauan Riau.
Salah satu temuan menarik adalah keramik jenis Batavia ware yang diproduksi sekitar tahun 1672–1677 pada masa pemerintahan Kaisar Kangxi dari Dinasti Qing.
Batavia ware merupakan produk pesanan khusus dari VOC untuk pasar Eropa, dengan ciri khas bagian luar berwarna cokelat dan bagian dalam berwarna biru-putih.
Museum Siapkan Pameran Temporer Oktober 2025
BPK Wilayah IV juga berencana menggelar forum diskusi grup untuk membahas tindak lanjut pengelolaan koleksi, khususnya yang masih berstatus titipan.
Menurut Azwar, kejelasan status koleksi akan mempermudah pemanfaatannya oleh museum.
Kepala UPTD Museum SSBA, Siti Umi Muslimah, mengapresiasi tindak lanjut dari BPK Wilayah IV terhadap permohonan identifikasi koleksi keramik tersebut.
Ia menyampaikan bahwa sejak dititipkan pada tahun 2014, koleksi tersebut belum pernah dikaji secara mendalam.
Sebagai bagian dari pemanfaatan koleksi, Museum SSBA berencana menggelar pameran temporer pada Oktober 2025 yang akan menampilkan keramik-keramik hasil identifikasi tersebut.
- Penulis :
- Aditya Yohan