
Pantau - Sebanyak 84 guru Sekolah Dasar (SD) di Surabaya berhasil memamerkan karya digital berbasis Artificial Intelligence (AI) dan coding setelah mengikuti pelatihan intensif di Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya.
Pelatihan bertajuk “5 Hari Belajar Coding dan AI di UM Surabaya” ini merupakan hasil kolaborasi antara UM Surabaya dengan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen).
Selama pelatihan, para guru berhasil menciptakan lebih dari 30 karya game edukatif berbasis Scratch yang terintegrasi dengan mata pelajaran seperti Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
Karya-karya tersebut langsung diuji coba oleh siswa SD sebagai bagian dari evaluasi efektivitas penggunaan produk dalam pembelajaran di kelas.
Guru Non-Teknologi Tunjukkan Kemampuan Inovatif
Wakil Rektor Bidang Riset, Kerja Sama, dan Digitalisasi UM Surabaya, Radius Setiyawan, menyatakan apresiasinya terhadap hasil karya para guru.
"Meskipun sebagian besar peserta tidak berlatar belakang teknologi informasi, mereka mampu menghasilkan karya inovatif yang dekat dengan dunia anak", ungkapnya.
Ia juga menambahkan bahwa usia bukan menjadi hambatan dalam mengikuti perkembangan teknologi.
"Ternyata, meskipun usia guru-guru kita tidak masuk kategori milenial, tetapi kemampuan untuk coding dan menggunakan AI cukup cepat", ia mengungkapkan.
Rencana Implementasi dan Kelanjutan Program
Produk-produk hasil pelatihan ini direncanakan akan diimplementasikan di sekolah sesuai jadwal kegiatan belajar-mengajar.
Kepala Lembaga Digitalisasi Teknologi Informasi (LDTI) UM Surabaya, Lukman Hakim, mengatakan bahwa integrasi program dilakukan secara terstruktur.
"Kita integrasikan dengan jadwal yang ada di kampus dan sekolah. Sehingga, kita akan implementasikan di situ dan memang sesuai dengan Kementerian Dikdasmen", ujarnya.
Program pelatihan serupa direncanakan akan digelar secara rutin setiap semester guna meningkatkan kompetensi digital tenaga pendidik di Surabaya.
- Penulis :
- Shila Glorya










