HOME  ⁄  Nasional

Kepala BNN Ungkap WNA Rusia dan Ukraina Bentuk Kartel Narkoba di Bali Gunakan Teknologi Blockchain dan Crypto

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Kepala BNN Ungkap WNA Rusia dan Ukraina Bentuk Kartel Narkoba di Bali Gunakan Teknologi Blockchain dan Crypto
Foto: (Sumber: Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Republik Indonesia Komisaris Jenderal Polisi Marthinus Hukom menjawab pertanyaan wartawan usai memberikan kuliah umum di Auditorium Widya Sabha Universitas Udayana Bali, Selasa (15/7/2025). ANTARA/Rolandus Nampu/am.)

Pantau - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Republik Indonesia, Komisaris Jenderal Polisi Marthinus Hukom, mengungkap fenomena unik di mana warga negara asing asal Rusia dan Ukraina, yang negaranya sedang berperang, justru bekerja sama dalam membentuk jaringan peredaran gelap narkoba di Bali.

Gunakan Teknologi Tinggi dan Media Sosial Rahasia

"Fenomena yang sangat unik sekali, ada dua negara yang di tempatnya sedang berperang Rusia sama Ukraina, tetapi di Bali warganya malah menjadi partner in crime, ini unik, dan yang mereka lakukan adalah perdagangan peredaran gelap narkoba," ujar Marthinus dalam kuliah umum di Auditorium Widya Sabha, Universitas Udayana, Bali, pada Selasa, 15 Juli 2025.

Para WNA tersebut memanfaatkan teknologi canggih untuk mengelabui petugas dan menyamarkan aktivitas ilegal mereka.

Salah satu teknologi yang digunakan adalah sistem buku besar terdistribusi (blockchain) dalam menjalankan transaksi narkotika.

Selain itu, jaringan kartel ini juga menggunakan media sosial seperti Instagram dengan menyematkan kode-kode rahasia yang hanya dimengerti oleh jaringan mereka.

Transaksi dilakukan sepenuhnya secara daring, tanpa pertemuan langsung antara penjual dan pembeli.

"Transaksinya tidak bertemu seperti pasar biasa, mereka hanya sediakan tempat koordinat, transaksi cukup dua menit, kita bisa tahu barangnya sudah diambil, jadi tingkat kesulitannya sangat tinggi sekali," jelas Marthinus.

Pembayaran atas transaksi dilakukan menggunakan crypto currency, menjadikan alur keuangan sulit dideteksi oleh sistem perbankan konvensional.

BNN Jalin Kerja Sama Internasional

Marthinus mengaku pihaknya belum mengetahui secara pasti motivasi WNA asal Rusia dan Ukraina untuk membentuk jaringan kejahatan narkoba bersama, mengingat negara mereka sedang dalam situasi konflik militer.

Namun, ia menilai tingginya kebutuhan narkotika di Bali bisa menjadi salah satu alasan utama.

Menurutnya, fenomena ini merupakan isu serius yang membutuhkan penanganan lintas negara dan pendekatan khusus.

"BNN bekerja sama dengan Rusia untuk membongkar sindikat ini," ungkapnya.

Pihak BNN menilai penyalahgunaan teknologi dan transaksi kripto dalam jaringan ini menjadi tantangan baru dalam pemberantasan narkotika, terutama di wilayah destinasi wisata internasional seperti Bali.

Penulis :
Aditya Yohan