
Pantau - Pemerintah Kota Bengkulu mencatat sebanyak 70 warga terkonfirmasi positif HIV sejak Januari hingga awal Juli 2025, menurut data resmi dari Dinas Kesehatan Kota Bengkulu.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bengkulu, Joni Haryadi Thabrani, menyebut bahwa salah satu penyebab utama tingginya angka kasus HIV adalah perilaku seks bebas, khususnya pada laki-laki dengan hubungan sesama jenis.
Dinas Kesehatan terus berupaya menekan angka penularan HIV melalui edukasi dan sosialisasi tentang bahaya HIV/AIDS yang dilakukan secara aktif melalui puskesmas di seluruh wilayah kota.
Pemeriksaan dan Pengobatan HIV Disediakan Gratis
Langkah lainnya adalah pelaksanaan pemeriksaan rutin di area lokalisasi untuk mendeteksi dini kasus HIV dan segera melakukan penanganan medis.
Namun, Joni mengakui bahwa pendataan menjadi tantangan tersendiri karena aktivitas seksual berisiko juga terjadi di luar lokasi-lokasi yang teridentifikasi secara resmi, termasuk di tempat-tempat tersembunyi.
Untuk masyarakat yang ingin melakukan pemeriksaan, pemerintah menyediakan layanan di dua rumah sakit rujukan, yakni RSUD M. Yunus dan Rumah Sakit Harapan dan Doa (RSHD) Kota Bengkulu.
Pengobatan HIV dilakukan menggunakan obat antiretroviral (ARV) yang disediakan secara gratis.
Joni menegaskan bahwa seluruh warga Kota Bengkulu telah memiliki BPJS Kesehatan, sehingga layanan pemeriksaan dan pengobatan dapat diakses tanpa biaya.
“Pemberian obat ARV tersebut tidak dipungut biaya karena seluruh warga Kota Bengkulu telah memiliki BPJS Kesehatan,” ujarnya.
Layanan ini difokuskan terutama bagi warga kurang mampu, sebagai bagian dari program perlindungan kesehatan yang diusung oleh pemerintah daerah.
- Penulis :
- Aditya Yohan