billboard mobile
HOME  ⁄  Nasional

Kemendukbangga Paparkan Capaian Positif ke DPR: Angka Kelahiran dan Stunting Turun, Menuju Indonesia Emas 2045

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Kemendukbangga Paparkan Capaian Positif ke DPR: Angka Kelahiran dan Stunting Turun, Menuju Indonesia Emas 2045
Foto: (Sumber: Mendukbangga/Kepala BKKBN Wihaji (dua dari kanan) dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, pada Rabu (16/7/2025). ANTARA/HO-Kemendukbangga/BKKBN.)

Pantau - Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN memaparkan berbagai capaian positif dalam bidang kependudukan dan pembangunan keluarga saat rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI.

Salah satu capaian utama adalah penurunan angka kelahiran total (total fertility rate/TFR) dari 2,14 pada tahun 2023 menjadi 2,11 pada 2024, semakin mendekati target nasional sebesar 2,10.

Selain itu, tingkat partisipasi keluarga dalam menggunakan alat kontrasepsi modern (modern Contraceptive Prevalence Rate/mCPR) meningkat dari 60,4 persen menjadi 61,7 persen.

Peningkatan ini menunjukkan efektivitas program penggerakan dan pelayanan keluarga berencana di berbagai daerah.

Komisi IX DPR RI menyetujui Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2024 Kemendukbangga/BKKBN dengan realisasi anggaran mencapai 99 persen.

Kementerian juga berhasil mempertahankan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK selama tujuh tahun berturut-turut.

Penurunan Fertilitas Remaja, Stunting, dan Peningkatan Indeks Pembangunan Keluarga

Kemendukbangga mencatat sejumlah capaian strategis lain, termasuk penurunan angka fertilitas pada kelompok usia 15–19 tahun (age specific fertility rate/ASFR) dari 27 pada 2022 menjadi 20 pada 2023.

Indeks pembangunan keluarga (iBangga) juga mengalami peningkatan, seiring dengan naiknya Median Usia Kawin Pertama (MUKP), yang menunjukkan kecenderungan masyarakat menunda usia pernikahan.

Mayoritas indikator menunjukkan tren positif, yaitu kenaikan pada indikator pembangunan keluarga dan penurunan pada indikator yang mengukur keberhasilan pengendalian populasi.

Capaian penting lainnya adalah penurunan angka stunting, berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), dari 21,5 persen pada 2023 menjadi 19,8 persen pada 2024.

Angka ini memperlihatkan keberhasilan strategi intervensi gizi, edukasi keluarga, serta penguatan pelayanan kesehatan ibu dan anak.

Fokus Lintas Sektor Menuju Generasi Berkualitas

Secara keseluruhan, capaian yang dipaparkan menunjukkan arah positif dalam pengendalian kependudukan dan pembangunan keluarga nasional.

Wihaji, pejabat Kemendukbangga, menegaskan bahwa kementerian akan terus memperkuat strategi dan intervensi lintas sektor untuk mewujudkan generasi Indonesia yang sehat, berkualitas, dan berdaya saing.

Langkah ini menjadi bagian penting dalam menyongsong visi besar Indonesia Emas 2045.

Penulis :
Aditya Yohan
FLOII Event 2025

Terpopuler