
Pantau - Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menargetkan penggunaan embarkasi haji berbasis hotel di sekitar Yogyakarta International Airport (YIA), Kulon Progo, mulai musim haji tahun 2026 sebagai bentuk transformasi layanan haji yang lebih modern dan nyaman bagi jamaah.
Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kemenag DIY, Jauhar Mustofa, menyampaikan bahwa target operasional tahun depan sudah tercantum dalam timeline embarkasi YIA.
Seluruh proses pelayanan haji, mulai dari karantina, pemeriksaan kesehatan akhir, administrasi, hingga imigrasi, nantinya akan dilakukan langsung di hotel-hotel sekitar bandara.
Dua Hotel Disiapkan, Jamaah Tak Perlu Transit ke Boyolali
Untuk tahap awal, dua hotel yang disiapkan sebagai titik layanan adalah Novotel dan Ibis YIA.
Namun, pematangan teknis masih terus dilakukan untuk memastikan kelayakan dan kesiapan fasilitas pendukung lainnya.
Jika jumlah kloter melebihi dua per hari, hotel tambahan akan digandeng sesuai dengan slot penerbangan yang tersedia dari GACA atau Garuda Indonesia.
Manasik haji tetap akan dilakukan di Kantor Urusan Agama (KUA) atau kantor Kemenag kabupaten/kota masing-masing.
Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Kota Yogyakarta, Muhammad Tahrir, menyebut inisiatif ini sebagai langkah modernisasi pelayanan haji yang mengutamakan kenyamanan jamaah.
"Hotel-hotel sudah dilakukan studi kelayakan dan hasilnya sangat memungkinkan untuk digunakan sebagai tempat menginap jamaah calon haji", ungkapnya.
Studi kelayakan tersebut dilakukan oleh Badan Penyelenggara Haji dan Komisi VIII DPR RI.
Langsung Terbang dari YIA, Jarak ke Bandara Hanya Lima Menit
Dengan skema ini, jamaah haji asal DIY dapat langsung diberangkatkan ke Tanah Suci dari YIA tanpa harus transit terlebih dahulu ke Asrama Haji Donohudan, Boyolali, Jawa Tengah.
Tahrir menambahkan bahwa jarak dari hotel ke YIA hanya sekitar lima menit, yang akan mempercepat proses alur layanan jamaah.
- Penulis :
- Aditya Yohan
- Editor :
- Aditya Yohan