
Pantau - Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya (Pemprov PBD) menegaskan bahwa Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) menjadi ujung tombak dalam penanggulangan stunting melalui optimalisasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menyasar anak sekolah dan kelompok rentan.
Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, dan Perdagangan Papua Barat Daya, Suardi Thamal, menyatakan bahwa Pemprov PBD mendukung penuh program prioritas nasional dalam upaya meningkatkan kualitas gizi masyarakat.
"Para SPPI ini menjadi satu-satunya harapan besar terhadap percepatan pemulihan gizi di Papua Barat Daya," ungkapnya.
SPPI Dilibatkan Aktif Tangani Stunting, Angka Prevalensi Turun Tajam
Kelompok SPPI berperan penting dalam pembangunan sumber daya manusia, terutama dalam percepatan penanganan stunting, peningkatan gizi anak-anak sekolah, serta pemenuhan gizi bagi balita, ibu hamil, dan ibu menyusui.
"Program ini bukan hanya sekadar pelatihan, tapi bagian dari strategi besar pemerintah dalam menciptakan generasi yang sehat dan kuat," tambah Suardi.
Berdasarkan data E-PPGBM Triwulan I 2025, dari 10.802 balita yang menjadi sasaran pengukuran di Kota Sorong, sebanyak 4.671 anak telah ditimbang dan diukur.
Ditemukan 388 kasus stunting, atau sebesar 8,31 persen, yang menandai penurunan signifikan dibanding data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2025 yang mencatat prevalensi stunting di Papua Barat Daya sebesar 31,0 persen.
Distrik Sorong Catat Kasus Terbanyak, Pelatihan Kepala SPPG Diperkuat
Distribusi kasus stunting di Kota Sorong menunjukkan Sorong Barat dengan prevalensi 15,05 persen (42 dari 279 balita), Sorong Kepulauan 13,80 persen (41 dari 297 balita), Sorong Timur dengan angka terendah 2,29 persen (14 dari 611 balita), serta Distrik Sorong dengan jumlah kasus terbanyak yaitu 82 balita.
Wilayah Malaimsimsa, Sorong Manoi, dan Sorong Kota mencatat prevalensi di atas 8 persen.
Untuk memperkuat penanganan stunting, Badan Gizi Nasional (BGN) memberikan pembekalan kepada 57 calon Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang merupakan lulusan SPPI.
"Dengan tambahan 57 calon kepala SPPG gelombang ketiga ini, kami berharap kapasitas pelayanan gizi dapat semakin optimal," jelas Kepala Regional Papua Barat Daya BGN, Elma Fitriani Polan.
Para calon kepala SPPG akan ditempatkan di seluruh dapur sehat yang tersebar di Papua Barat Daya.
Program MBG Telah Jangkau 27 Ribu Jiwa, Target Capai 119 Ribu Penerima
Hingga saat ini, Program Makan Bergizi Gratis telah menjangkau 27.929 jiwa, terdiri atas 26.827 siswa dari jenjang TK hingga SMA, serta 1.102 ibu hamil, ibu menyusui, dan balita.
Ke depan, BGN menargetkan program ini akan menyasar hingga 119.203 jiwa di seluruh Papua Barat Daya sebagai bagian dari strategi nasional menurunkan angka stunting secara berkelanjutan.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf