Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

BGN Tegaskan Dapur MBG Harus Steril, Tanggapi Video Viral soal Ulat di Makanan

Oleh Shila Glorya
SHARE   :

BGN Tegaskan Dapur MBG Harus Steril, Tanggapi Video Viral soal Ulat di Makanan
Foto: Peserta melintas di samping spanduk Badan Gizi Nasional (BGN) disela kegiatan pelatihan relawan petugas penjamah makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Makassar, Sulawesi Selatan (sumber: ANTARA/Darwin Fatir)

Pantau - Deputi Bidang Penyediaan dan Penyaluran Badan Gizi Nasional (BGN) Brigjen TNI (Purn) Suardi Samiran menekankan pentingnya menjaga kebersihan dan sterilisasi dapur program Makan Bergizi Gratis (MBG) setelah beredarnya video viral yang menunjukkan adanya ulat dalam makanan.

Klarifikasi dan Tanggapan BGN Terkait Video Viral

"Itu bohong, bohong (video ulat viral). Makanya, dapur itu wajib ada CCTV, jadi kita pantau setiap saat," ungkap Suardi kepada wartawan saat membuka pelatihan relawan petugas penjamah makanan di Hotel Novotel Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (19/7).

Ia menegaskan bahwa seluruh proses pengolahan makanan oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dilakukan sesuai standar yang ketat dan melalui pemeriksaan menyeluruh terhadap mutu makanan sebelum didistribusikan.

"Kalau (masa) inkubasi ulat itu tiga hari, jadi bohong itu kalau ada ulat. Jadi, kita harus steril untuk makanan yang dibagikan," tambahnya.

Pelatihan yang digelar di Makassar tersebut diikuti oleh 550 relawan SPPG. Mereka dibekali pelatihan terkait pemeriksaan makanan, penjamahan makanan, serta sanitasi dapur MBG oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Kesehatan Makassar.

Kegiatan ini ditujukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan program MBG di wilayah Sulawesi Selatan yang saat ini telah memiliki 76 dapur MBG dengan total 3.572 relawan, masing-masing dapur melibatkan 47 relawan.

Standarisasi dan Perlindungan Sosial Relawan

BGN juga bekerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan untuk memberikan perlindungan sosial bagi para relawan.

"Itu tadi, sudah berbicara dengan BPJS Ketenagakerjaan. Sudah MoU, sudah PKS (perjanjian kerja sama). Jadi, kita mengharapkan mereka semangat bekerja. Kalau terjadi sesuatu, malang tidak bisa ditolak. Nah, untuk mengantisipasi itu, bekerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan," jelas Suardi.

Target BGN adalah membangun 828 dapur MBG di Sulawesi Selatan dalam waktu satu tahun, dengan anggaran mencapai sekitar Rp8,2 triliun.

Diperkirakan, satu dapur membutuhkan biaya operasional harian sekitar Rp45 juta atau sekitar Rp1 miliar per bulan.

Program MBG menyasar balita, anak usia pendidikan, ibu hamil, dan ibu menyusui sebagai upaya peningkatan nutrisi dan pencegahan stunting.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Makassar, Helmy Budiman menegaskan pentingnya menjaga sanitasi dapur MBG karena anak-anak sangat rentan terhadap penyakit.

"Sedikit saja mungkin kontaminasi terjadi di dapur tentu sangat berbahaya. Makanya, tadi kami ingatkan berkaitan dengan SOP, kebersihan, sampai dengan bagaimana caranya dia mengolah, sampai persoalan sampah. Karena, di Makassar kita sudah menggalakkan Gerakan Bebas Sampah Plastik," jelasnya.

Ia juga berharap dapur MBG menjadi contoh dalam pemilahan sampah organik dan non-organik di masyarakat.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Kesehatan Makassar, Ahmad Ashari menambahkan bahwa setiap dapur MBG wajib mematuhi standar operasional prosedur dan memiliki surat layak higienis sanitasi.

"Karena dengan adanya surat itu, dinyatakan bahwa sanitasinya sudah layak, layak higienis sanitasi. Dapur MBG harus memiliki sertifikat sebelum memulai operasionalnya," tegasnya.

Penulis :
Shila Glorya