
Pantau - Habib Husein bin Ja’far Al-Hadar menyebut kegiatan “Ngaji Soccer” di Lapangan Mini Soccer Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya (MAS) sebagai bentuk dakwah bil hikmah yang kreatif, menyeluruh, dan relevan bagi generasi muda.
Dakwah di Lapangan Mini Soccer
"Ngaji Soccer ini sesuai dengan ajakan Nabi Muhammad agar berdakwah dengan dakwah bil-hikmah. Ajaklah anak-anak muda dengan dakwah yang penuh hikmah, artinya dakwah yang bijak, dakwah yang kreatif, bukan hanya mengajak ke masjid, tetapi ngaji dan kaji," ujar Habib Ja’far.
Peluncuran kegiatan “Ngaji Soccer” dilakukan setelah kajian rutin Majelis Subuh GenZI (MSG) ke-20 yang dihadiri oleh belasan ribu jamaah.
Habib Ja’far menilai lapangan mini soccer ASC yang berada di kompleks MAS dapat dioptimalkan sebagai sarana dakwah yang memadukan pendekatan dunia dan akhirat secara seimbang.
"Ini benar-benar kreatif dan lengkap, karena ada olah batin dan ada juga olah jasmani. Ini juga melengkapi dakwah saya, karena saya sudah pernah berdakwah di atas gunung, saya juga pernah berdakwah di pantai, dan baru kali ini di lapangan bola, bahkan dari masjid (MAS), lalu ke lapangan (ASC-MAS). Lengkap sudah dakwah saya," katanya.
Ia juga menyampaikan makna simbolik dari elemen dalam permainan mini soccer, seperti kiper dan wasit.
Menurutnya, wasit bermakna wasatan atau moderat dalam beragama, artinya tidak ekstrem ke kanan maupun ke kiri.
Pesan untuk Generasi GenZI
Dalam kajian MSG yang mengusung tema “The Power of GenZI”, Habib Ja’far mengajak generasi muda untuk tidak takut melakukan kesalahan selama masa muda.
"Makanya, habiskan kesalahan selama mumpung masih muda, kalau sudah tua harus baik dan saleh," ucap Habib Ja’far.
Ia juga menekankan pentingnya memiliki guru, fokus pada tujuan, beriman sejak dini, dan kesadaran akan kematian sebagai kekuatan utama dalam membentuk karakter generasi GenZI.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf
- Editor :
- Tria Dianti