Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Topan Wipha Timbulkan Kerugian hingga Rp5,9 Triliun di Hong Kong, Sektor Ritel dan Katering Paling Terdampak

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Topan Wipha Timbulkan Kerugian hingga Rp5,9 Triliun di Hong Kong, Sektor Ritel dan Katering Paling Terdampak
Foto: (Sumber: Foto udara menunjukkan area terdampak banjir di Dongping, wilayah Zhenghe, Kota Nanping, Provinsi Fujian, China tenggara, Minggu (16/6/2024). Hujan deras memaksa 36.000 warga di Provinsi Fujian, China tenggara, harus dievakuasi. ANTARA FOTO/Xinhua/Huang Jiemin/rwa.)

Pantau - Kerugian akibat Topan Wipha yang melanda Hong Kong pada Minggu diperkirakan mencapai 2–3 miliar dolar Hong Kong atau sekitar 254–382 juta dolar Amerika Serikat, menurut laporan South China Morning Post yang dikutip pada Senin.

Kerugian Ekonomi Lebih Rendah karena Terjadi di Hari Libur

Estimasi tersebut disampaikan para ekonom, termasuk Terence Chong Tai-leung, profesor dan direktur eksekutif Lau Chor Tak Institute of Global Economics and Finance di Chinese University of Hong Kong.

“Aktivitas ekonomi lebih sedikit pada Minggu, jadi dengan memperhitungkan kerusakan, kerugiannya tidak akan separah pada hari kerja,” ujar Chong.

Kerugian terbesar tercatat di sektor ritel yang mencapai sekitar 1 miliar dolar Hong Kong.

Sementara sektor katering juga mengalami kerugian besar dengan nilai sekitar 300 juta dolar Hong Kong.

Topan Wipha dinilai sangat merugikan terutama bagi pelaku usaha kecil dan menengah yang menggantungkan pendapatan pada aktivitas akhir pekan.

500 Penerbangan Dibatalkan, Puluhan Luka dan Ratusan Pohon Tumbang

Pada Minggu pagi, Observatorium Meteorologi Hong Kong mengeluarkan peringatan cuaca tingkat tertinggi sebagai antisipasi kedatangan Topan Wipha.

Topan tersebut menyebabkan setidaknya 26 orang terluka.

Lebih dari 470 pohon dilaporkan tumbang, serta sebanyak 500 penerbangan dibatalkan akibat cuaca ekstrem.

Selain itu, hujan deras yang menyertai topan mengakibatkan banjir di berbagai kawasan dan berdampak pada operasional bisnis.

Informasi ini dilansir dari kantor berita Sputnik.

Penulis :
Ahmad Yusuf