Pantau - Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur–Bali memastikan penutupan total jalur nasional Gumitir yang menghubungkan Kabupaten Jember dan Banyuwangi selama dua bulan, mulai Kamis, 24 Juli hingga 24 September 2025.
Penutupan dilakukan di ruas Sumberjati–batas Kabupaten Banyuwangi, tepatnya di KM 233+500 yang dikenal sebagai Tikungan Mbah Singo.
Kepala BBPJN Jawa Timur–Bali, Gunadi Antariksa, menyampaikan bahwa penutupan dilakukan dalam rangka kegiatan preservasi jalan nasional di kawasan Alas Gumitir, Kabupaten Jember.
Penutupan Jalan Demi Keselamatan dan Kelancaran Proyek
Gunadi menjelaskan bahwa kegiatan preservasi ini merupakan amanat dari peraturan perundang-undangan yang mengharuskan penyelenggaraan jalan berkeselamatan melalui Kementerian Pekerjaan Umum (PU).
Pihaknya merujuk pada UU No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yang mewajibkan pelaksanaan proyek dilakukan dengan menjamin keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas.
BBPJN telah menyusun analisa risiko dan mitigasi proyek, termasuk potensi bahaya dari manuver alat berat di jalan sempit, risiko benturan dengan pengguna jalan, serta keterlambatan material akibat kemacetan.
Berdasarkan analisa tersebut, penutupan total jalur dinilai sebagai opsi paling aman untuk mencegah risiko kecelakaan dan gangguan teknis selama pekerjaan berlangsung.
Keputusan ini merupakan hasil dari serangkaian rapat koordinasi dengan pihak terkait, termasuk kepolisian, Kementerian Perhubungan, pemerintah daerah provinsi dan kabupaten, serta pelaku usaha yang terdampak.
Dalam rapat terakhir yang digelar di Polda Jatim pekan lalu, disepakati penutupan arus lalu lintas dari dua arah, yakni Jember ke Banyuwangi dan sebaliknya.
Pemasangan 55 Titik Tiang Bor, Penutupan Total Hanya Dua Bulan
Perbaikan Jalur Gumitir merupakan bagian dari paket pekerjaan preservasi jalan dan jembatan tahun anggaran 2025.
Pekerjaan yang dilakukan meliputi penanganan longsoran melalui perkuatan lereng bawah menggunakan konstruksi bored pile sebanyak 55 titik sepanjang 115 meter, serta perbaikan geometri jalan guna meningkatkan keselamatan pengguna.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Provinsi Jawa Timur, Satiya Wardana, menyampaikan bahwa total waktu pengerjaan proyek mencapai lima bulan.
Namun, penutupan total jalur hanya dilakukan selama dua bulan, khusus untuk proses pemasangan pondasi tiang bor.
Penutupan akan dimulai pada Kamis, 24 Juli 2025 pukul 00.00 WIB dan akan berlangsung hingga 24 September 2025.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf
