HOME  ⁄  Nasional

Mitigasi Kebakaran Harus Ditingkatkan, DPRD DKI Jakarta Dorong Edukasi dan Kepemilikan APAR

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Mitigasi Kebakaran Harus Ditingkatkan, DPRD DKI Jakarta Dorong Edukasi dan Kepemilikan APAR
Foto: (Sumber: Kebakaran puluhan unit rumah di Jalan Pasar Garuda, RW 02 Duri Utara, Tambora, Jakarta Barat, Senin (21/7/2025). (ANTARA/Risky Syukur))

Pantau - Anggota DPRD DKI Jakarta Yudha Permana menegaskan perlunya peningkatan mitigasi kebakaran di wilayah padat penduduk, menyusul masih seringnya kebakaran yang disebabkan oleh korsleting listrik.

Edukasi dan Pengawasan Jadi Kunci

Yudha menyampaikan pentingnya edukasi yang masif kepada masyarakat mengenai langkah-langkah pencegahan kebakaran, terutama saat meninggalkan rumah.

"Setiap rumah perlu dirapikan instalasi listriknya dan menggunakan kabel yang sesuai standar," ungkapnya.

Ia juga menyarankan agar dipasang stiker pengingat di setiap pintu rumah untuk memastikan bahwa seluruh perangkat elektronik dan kompor telah dimatikan sebelum penghuni pergi.

Yudha menekankan bahwa kebanyakan kebakaran di Jakarta terjadi karena korsleting, sehingga edukasi pencegahan perlu lebih ditingkatkan.

Ia juga menyoroti pentingnya pengawasan instalasi listrik secara rutin, terutama di rumah kontrakan, indekos, dan tempat usaha.

APAR Didorong Dimiliki di Lingkungan Rumah dan RT

Yudha juga mendorong adanya alat pemadam api ringan (APAR) di setiap rumah atau setidaknya di lingkungan RT.

"Kebakaran kecil bisa langsung dipadamkan jika ada APAR, sehingga kerugian material dan korban jiwa bisa dicegah," ujarnya.

Ia menambahkan, perlu dipertimbangkan apakah APAR akan ditempatkan per rumah atau cukup di tingkat RT dengan kapasitas tabung yang lebih besar.

Masyarakat pun harus dibekali pemahaman teknis tentang penggunaan APAR agar tidak panik saat kejadian.

Gerakan kepemilikan APAR sendiri telah menjadi bagian dari Program Quick Win Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno menyatakan bahwa program tersebut mencakup setiap RT dan warga di wilayah Jakarta.

Ia juga menginstruksikan jajaran pemerintah untuk melakukan pengawasan berkala terhadap kondisi instalasi listrik yang rawan bermasalah.

Menurut Rano, hampir 90 persen kebakaran di Jakarta disebabkan korsleting listrik, yang mayoritas berasal dari kelalaian pengguna, seperti stop kontak yang dibiarkan menyala dan terlalu banyak perangkat terhubung.

Penulis :
Aditya Yohan