billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Sekolah Rakyat Jadi Hadiah Istimewa di Hari Anak Nasional, Sediakan Pendidikan Gratis untuk Anak Prasejahtera

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Sekolah Rakyat Jadi Hadiah Istimewa di Hari Anak Nasional, Sediakan Pendidikan Gratis untuk Anak Prasejahtera
Foto: (Sumber: Suasana aktivitas belajar mengajar di Sekolah Rakyat rintisan di Kota Makassar sebagai upaya memenuhi hak anak atas pendidikan. ANTARA/ Suriani Mappong)

Pantau - Sekolah Rakyat di Makassar menjadi hadiah istimewa dalam rangka Hari Anak-Anak Nasional (HAN) dengan memberikan akses pendidikan gratis kepada anak-anak dari keluarga prasejahtera.

Pendidikan Gratis Lengkap dengan Asrama dan Fasilitas Penunjang

Pagi hari di Sentra Wirajaya, Makassar, para orang tua mengantar anak-anak mereka ke Sekolah Rakyat SMP 23 Makassar.

Banyak ibu terlihat haru dan meneteskan air mata karena ini kali pertama mereka berpisah dengan anak-anak untuk tujuan pendidikan.

Sekolah Rakyat menyediakan fasilitas gratis berupa asrama, makan, minum, seragam, dan kebutuhan lainnya yang seluruhnya ditanggung oleh negara.

Hamsina, seorang ibu dari Kecamatan Biringkanaya, menceritakan bahwa ia tidak mampu menyekolahkan anaknya sejak suaminya meninggal 10 tahun lalu.

Setelah diberi penjelasan oleh petugas Kemensos, ia langsung mendaftarkan anaknya karena seluruh biaya ditanggung pemerintah.

Sekolah Rakyat diluncurkan secara resmi pada 14 Juli 2025 dan telah mencatatkan sebanyak 1.750 siswa di 15 sekolah rintisan di Sulawesi Selatan.

Total terdapat 100 Sekolah Rakyat yang diluncurkan serentak secara virtual oleh Presiden Prabowo Subianto di awal Tahun Ajaran Baru 2025/2026.

Kepala Sentra Wirajaya, A Nur Alam, menyatakan bahwa Sekolah Rakyat adalah program Kementerian Sosial RI untuk anak-anak dari keluarga miskin ekstrem dan peserta Program Keluarga Harapan (PKH).

Semua siswa telah melalui verifikasi ketat oleh petugas Kemensos dan pendamping PKH.

Selama tiga tahun, siswa akan tinggal di asrama dan mendapatkan pendidikan akademik pada pagi dan sore hari, serta pendidikan karakter di malam hari.

Pendidikan karakter juga mencakup kegiatan seperti mengaji bagi siswa beragama Islam.

Solusi bagi Anak Tak Mampu dan Jalanan, Menuju Indonesia Emas 2045

Sekolah ini didukung oleh 13 guru tersertifikasi Pendidikan Profesi Guru (PPG), satu wali asrama, satu operator sekolah, serta 16 tenaga profesional dari Sentra Wirajaya, termasuk keamanan.

Annisa, seorang siswa, mengaku senang bisa belajar, bertemu teman baru, guru yang ramah, serta fasilitas olahraga seperti lapangan voli dan basket.

Siswa juga diperbolehkan menerima kunjungan dari keluarga saat hari libur.

Yusran, siswa jenjang SMA, menyebutkan bahwa mereka juga mendapatkan pendidikan vokasi untuk bekal kerja atau melanjutkan kuliah.

Sekolah Rakyat menjadi solusi nyata bagi anak-anak tidak mampu dan anak jalanan agar kembali mendapatkan hak pendidikan.

Pemerintah akan mulai membangun sekolah permanen pada Agustus 2025 di Sulawesi Selatan.

Dua daerah yang sudah disetujui pembangunannya adalah Kabupaten Bone dan Sidrap.

Tujuh daerah lain yang diusulkan: Kabupaten Barru, Soppeng, Luwu Timur, Luwu Utara, Pangkep, Bulukumba, dan Kepulauan Selayar.

Selama satu tahun ke depan, sekolah rintisan akan digunakan sebelum seluruh siswa dipindahkan ke sekolah permanen pada tahun ajaran 2026/2027.

Program ini merupakan bentuk nyata pemenuhan hak anak atas pendidikan sesuai ketentuan PBB, yakni hak hidup, hak perlindungan, dan hak pendidikan.

Pemerintah berharap desain besar program ini berjalan lancar sebagai kado terbaik bagi anak-anak Indonesia di Hari Anak Nasional.

Dukungan masyarakat sangat diharapkan demi terwujudnya generasi unggul Indonesia Emas 2045 dengan kekuatan akademik, karakter, dan jiwa sosial tinggi.

Penulis :
Aditya Yohan