HOME  ⁄  Nasional

UMI Perkuat Peran Akademik di ASEAN Lewat Riset Kolaboratif dan Mobilitas Internasional

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

UMI Perkuat Peran Akademik di ASEAN Lewat Riset Kolaboratif dan Mobilitas Internasional
Foto: (Sumber: Suasana FGD sekaligus Kuliah Tamu bertema "Kerja Sama Penelitian, Program Magang, dan KKN Internasional" di Makassar, Sulsel. ANTARA/HO-UMI)

Pantau - Universitas Muslim Indonesia (UMI) terus memperkuat komitmennya dalam mendukung integrasi akademik di kawasan ASEAN melalui inisiatif kolaborasi riset dan mobilitas internasional dosen serta mahasiswa.

Pernyataan ini disampaikan oleh Wakil Rektor V Bidang Kerja Sama dan Promosi UMI, Prof Dr Ir Muhammad Hattah Fattah, dalam kegiatan Focus Group Discussion (FGD) dan Kuliah Tamu bertema "Kerja Sama Penelitian, Program Magang, dan KKN Internasional" yang digelar di Makassar.

UMI aktif mengembangkan berbagai riset kolaboratif yang relevan dengan isu kawasan, seperti Halal Issue, Islamic and Culture Studies, industri sawit, serta pembangunan Sport Centre.

"UMI menginisiasi program riset yang melibatkan para peneliti ASEAN sekaligus mendorong publikasi ilmiah pada jurnal bereputasi internasional," ungkap Prof Hattah.

Riset Maritim dan Kemitraan Regional

Salah satu riset unggulan UMI yang dinilai fenomenal adalah proyek kolaboratif dengan National University of Singapore bertajuk Maritime Heritage of Singapore and Sulawesi.

Proyek ini menggali naskah langka Manuskrip Daeng Paduppa sebagai bagian dari warisan budaya maritim yang memiliki nilai sejarah tinggi.

Seminar internasional yang membahas hasil riset tersebut juga dihadiri oleh Wakil Presiden RI ke-10 hingga ke-12, HM Jusuf Kalla, di National University of Singapore.

Selain Singapura, UMI juga menjalin kerja sama akademik dengan institusi pendidikan tinggi di Malaysia, Thailand, dan negara ASEAN lainnya.

Bentuk kerja sama yang dikembangkan meliputi penyelenggaraan KKN Internasional, program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA), serta forum IC Halal di Malaysia yang membahas solusi atas embargo sawit.

"UMI juga tidak hanya memperluas jejaring keilmuan, tetapi juga berkontribusi langsung terhadap penguatan kualitas riset dan solusi atas tantangan bersama di kawasan ASEAN," tegas Prof Hattah.

Diplomasi Pendidikan dan Pengakuan Internasional

UMI memperkuat posisinya sebagai institusi yang mendukung integrasi akademik berbasis kebutuhan global melalui kemitraan strategis dengan berbagai perguruan tinggi di ASEAN.

"Melalui kemitraan strategis dengan perguruan tinggi di kawasan ASEAN, UMI terus memperkuat kontribusinya dalam mendukung integrasi akademik yang sejalan dengan kebutuhan global dan perkembangan masyarakat regional," ia menjelaskan.

UMI juga aktif dalam diplomasi pendidikan dengan memberikan beasiswa kepada mahasiswa asal Timor Leste sebagai bentuk dukungan terhadap proses integrasi negara tersebut ke ASEAN.

"Alhamdulillah, pada Februari 2025 lalu, UMI menjadi satu-satunya PTS dari luar Pulau Jawa yang mendapat undangan dari EMGS Kementerian Pendidikan Tinggi Malaysia untuk mengikuti ASEAN Universities Exhibition and Forum (AEF) 2025 di Sunway Resort, Selangor, Malaysia," pungkas Prof Hattah.

Penulis :
Ahmad Yusuf