
Pantau - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyatakan kesiapan penuh dalam mendukung program nasional peremajaan tebu rakyat atau bongkar ratoon seluas 69.769 hektare dari target nasional 100.000 hektare pada tahun 2025.
Komitmen Jawa Timur Capai Target Nasional
"Pada dasarnya Jawa Timur siap untuk menyukseskan dan melaksanakan detail plan yang telah ada. Kami akan teruskan lewat forum bersama Bupati/Wali Kota se-Jatim guna percepatan," ujar Khofifah.
Berdasarkan data dari PT. Sinergi Gula Nusantara (SGN), Jawa Timur menargetkan peremajaan tebu pada 69.769 hektare lahan, atau setara 70 persen dari total target nasional.
Saat ini, Jawa Timur menyumbang 51,87 persen dari total produksi gula nasional, dengan luas lahan tebu mencapai sekitar 238.135,6 hektare.
Minta Jaminan Harga dan Pemerataan Manfaat
Khofifah menekankan pentingnya jaminan dari pemerintah bahwa hasil panen petani akan dibeli dengan harga komersial.
"Petani tebu memerlukan continuity dan guaranty dari pemerintah bahwa tebunya sudah pasti dibeli dengan harga komersial," tegasnya.
Menurutnya, kepastian tersebut akan menjadi semangat dan jaminan keberlanjutan usaha bagi para petani.
Ia juga menyoroti pentingnya pemerataan manfaat dari program ini secara adil, dengan mempertimbangkan sebaran lahan per kabupaten/kota dan jaraknya dengan pabrik gula terdekat.
"Pemerataan dan keadilan dari fasilitas ini juga sangat penting harapannya agar bisa dirasakan lebih banyak petani," ungkapnya.
Apresiasi dari PT SGN
Direktur Utama PT SGN Mahmudi memberikan apresiasi atas komitmen dan dukungan Pemprov Jawa Timur terhadap pelaksanaan program peremajaan tebu rakyat.
"Ekosistem yang luar biasa dari Ibu Gubernur, semoga nanti akan mendorong percepatan dalam waktu yang sangat singkat yaitu lima bulan untuk 100.000 ha," katanya.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf