
Pantau - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama Pemerintah Kabupaten Poso menyalurkan bantuan bagi warga terdampak gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,7 yang mengguncang wilayah Poso, Sulawesi Tengah, pada Kamis (24/7).
Bantuan Disalurkan dan Tenda Darurat Didirikan Gotong Royong
Rudy Supriyadi, Penata Penanggulangan Bencana Ahli Madya BNPB, menyatakan bahwa BNPB akan terus memberikan pendampingan intensif guna mempercepat proses pemulihan dan menekan risiko bencana ke depannya.
Tim BNPB bersama Pemerintah Kabupaten Poso serta para pemangku kepentingan turun langsung meninjau lokasi terdampak di Desa Tokilo, Desa Tindoli, dan Desa Tolambo.
Di lokasi tersebut, mereka meninjau tenda-tenda darurat yang dibangun secara gotong royong oleh masyarakat dan pemerintah daerah.
Rudy menyebut bahwa kunjungan tersebut dilakukan untuk memberikan dukungan teknis dan logistik dalam penanganan dan pemulihan pascagempa.
Bantuan yang disalurkan mencakup famili kit berisi pakaian anak dan perlengkapan kebersihan, obat-obatan, sembako, serta perangkat starlink untuk mendukung konektivitas komunikasi.
Status Darurat dan Komitmen Pemda Diperkuat
BNPB mendorong penetapan status darurat berdasarkan analisis tingkat kerusakan, ancaman, dampak, dan kebutuhan lapangan.
Penetapan ini dinilai penting sebagai dasar hukum dan acuan pelaksanaan tanggap darurat, distribusi bantuan, serta perencanaan pemulihan jangka panjang.
Rudy mengapresiasi kesiapsiagaan dan respons cepat Pemerintah Kabupaten Poso dalam menghadapi bencana ini.
Bupati Poso, Verna G.M. Inkiriwang, menyampaikan terima kasih atas perhatian dan dukungan dari BNPB pusat dan provinsi.
Verna menegaskan bahwa Pemkab Poso berkomitmen menangani dampak bencana melalui perbaikan infrastruktur, distribusi bantuan, serta peningkatan kesiapsiagaan masyarakat.
Posko kesehatan dan dapur umum telah didirikan di desa-desa terdampak untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat selama masa tanggap darurat.
Pemerintah juga mulai mendata kerusakan bangunan dan fasilitas warga sebagai dasar pemberian bantuan lanjutan.
“Kehadiran langsung pemerintah pusat dan daerah menunjukkan komitmen agar penanganan bencana berlangsung cepat, tepat, dan menjangkau seluruh lapisan masyarakat,” ujar Verna.
Gempa utama yang mengguncang Poso terjadi pada Kamis (24/7) pukul 20:06 WIB dengan magnitudo 5,7 dan kedalaman 10 kilometer.
BMKG menyebut gempa tersebut tergolong dangkal dan disebabkan oleh aktivitas sesar aktif di zona Sesar Poso dengan mekanisme pergerakan geser (strike-slip).
Tag:
- Penulis :
- Ahmad Yusuf