
Pantau - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas mengimbau masyarakat agar tetap tenang menyikapi peningkatan aktivitas Gunung Slamet, yang saat ini masih berstatus waspada (Level II).
Peningkatan aktivitas tersebut berdasarkan data Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Slamet milik Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), yang mencatat lonjakan aktivitas kegempaan vulkanik dalam dua hari terakhir.
Barkah, Pelaksana Harian Kepala Pelaksana BPBD Banyumas, menyatakan bahwa aktivitas kegempaan yang terpantau meliputi gempa vulkanik dangkal dan dalam.
Pada Sabtu, 26 Juli 2025, tercatat satu kali gempa vulkanik dangkal dan satu kali gempa vulkanik dalam.
Kemudian, pada Minggu, 27 Juli 2025, terdeteksi empat kali gempa vulkanik dalam.
Radius Aman 2 Km, Warga Diimbau Tak Terpengaruh Hoaks
Meski terjadi peningkatan, PVMBG belum menaikkan status Gunung Slamet dari Level II.
PVMBG tetap merekomendasikan agar masyarakat dan wisatawan tidak melakukan aktivitas dalam radius 2 kilometer dari kawah puncak Gunung Slamet.
Masyarakat juga diminta tidak mudah percaya terhadap informasi yang belum terverifikasi mengenai kondisi gunung.
"Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu atau hoaks terkait aktivitas Gunung Slamet," ujar Barkah.
Ia juga menambahkan, "Jika membutuhkan informasi terkait dengan Gunung Slamet, silakan hubungi BPBD setempat. Kami juga tetap berkoordinasi dengan Pos PGA Slamet."
Gunung Slamet memiliki ketinggian 3.428 meter di atas permukaan laut (mdpl), dan terletak di wilayah administratif Kabupaten Banyumas, Purbalingga, Pemalang, Tegal, dan Brebes.
Status waspada Gunung Slamet telah ditetapkan sejak 19 Oktober 2023, menyusul peningkatan parameter vulkanik seperti frekuensi kegempaan, visual kawah, suhu mata air, dan data pemantauan lainnya.
- Penulis :
- Aditya Yohan








