billboard mobile
FLOII Event 2025 - Paralax
ads
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Produksi Obat Murah oleh TNI Diperluas, TNI AD Siap Kerahkan Laboratorium Farmasi untuk Masyarakat

Oleh Shila Glorya
SHARE   :

Produksi Obat Murah oleh TNI Diperluas, TNI AD Siap Kerahkan Laboratorium Farmasi untuk Masyarakat
Foto: Kadispenad Brigjen TNI Wahyu Yudhayana (sumber: Dinas Penerangan TNI AD)

Pantau - TNI Angkatan Darat (AD) menyatakan kesiapan untuk mendukung pemerintah dalam memproduksi obat murah yang dapat dijangkau oleh masyarakat luas, sebagai respons atas kerja sama antara Kementerian Pertahanan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

TNI Siapkan Fasilitas dan Tenaga Ahli

Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana mengungkapkan bahwa TNI AD siap mendukung kebijakan pemerintah terkait produksi obat murah.

"TNI AD pada prinsipnya jika itu sudah jadi kebijakan semua matra tentu harus siap dan pasti mendukung kebijakan tersebut," ungkapnya di Jakarta, Senin.

Wahyu menjelaskan bahwa TNI AD selama ini telah memproduksi obat melalui laboratorium farmasinya, namun masih dalam skala terbatas untuk kebutuhan internal prajurit.

Dengan adanya kerja sama ini, Wahyu memastikan bahwa TNI AD akan menyiapkan fasilitas laboratorium serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia guna mendukung produksi obat dalam jumlah besar.

Produksi Massal dan Pengawasan BPOM

Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin menegaskan bahwa TNI akan dikerahkan untuk memproduksi obat-obatan dalam jumlah besar dan harga terjangkau demi memenuhi kebutuhan masyarakat.

"Pengerahan TNI ini dilakukan guna memenuhi kebutuhan obat nasional serta menekan harga obat di pasaran," kata Sjafrie di kantor Kemhan, Jakarta Pusat, Selasa (22/7).

Obat-obatan tersebut akan diproduksi oleh laboratorium farmasi milik TNI AD, TNI AL, dan TNI AU yang selama ini hanya melayani kebutuhan medis internal.

"Kita konsolidasikan menjadi satu farmasi pertahanan negara yang memproduksi obat," ujarnya.

Seluruh produk obat hasil kerja sama ini akan didistribusikan melalui jaringan Koperasi Merah Putih.

Kepala BPOM Taruna Ikrar menyatakan bahwa BPOM akan mengawasi proses produksi untuk memastikan obat-obatan tersebut memenuhi standar nasional.

Menurut Taruna, TNI merupakan mitra yang tepat karena kualitas produksi laboratoriumnya telah terbukti.

"BPOM sangat terbantu dalam hal jumlah sumber daya manusia dalam proses produksi obat," katanya.

Ia menambahkan bahwa dengan bantuan personel TNI yang besar, kebutuhan obat di seluruh wilayah Indonesia diyakini dapat terpenuhi.

Taruna berharap kerja sama ini mampu menghasilkan obat dalam jumlah besar dan dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat.

Penulis :
Shila Glorya