
Pantau - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi angin kencang yang diperkirakan melanda wilayah selatan Jawa Tengah selama dua hari ke depan.
Peringatan ini disampaikan oleh Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi (Stamet) Tunggul Wulung Cilacap, Teguh Wardoyo, pada hari Selasa.
Perbedaan Tekanan Picu Angin Kencang
Kecepatan angin maksimum yang tercatat di Stamet Tunggul Wulung pada Selasa pagi mencapai 24 knot dan bertiup dari arah timur.
"Angin terasa cukup kencang sejak pagi. Berdasarkan pengamatan kami, kondisi ini dipicu oleh adanya perbedaan tekanan udara yang cukup signifikan antara belahan bumi utara dan selatan," ungkap Teguh.
Tekanan udara di perairan barat Australia tercatat sebesar 1.033 milibar, sementara tekanan udara di Samudera Pasifik timur laut Filipina sebesar 986 milibar.
Perbedaan tekanan ini menyebabkan aliran angin dari wilayah bertekanan tinggi di barat Australia menuju wilayah bertekanan rendah di timur laut Filipina, melintasi wilayah Jawa, termasuk Cilacap.
Dampak terhadap Gelombang dan Aktivitas Pesisir
Angin kencang yang terjadi berdampak pada peningkatan tinggi gelombang di perairan selatan Jawa, khususnya di pesisir selatan Jawa Tengah.
"Kondisi ini berpotensi menimbulkan gelombang tinggi yang mencapai kisaran 2,5 meter hingga 4 meter di perairan selatan Jateng. Masyarakat yang beraktivitas di wilayah pesisir, termasuk nelayan dan pengguna transportasi laut, diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan," lanjut Teguh.
BMKG juga mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai potensi bencana lain yang dapat dipicu oleh angin kencang seperti pohon tumbang dan kerusakan infrastruktur ringan.
"BMKG memperkirakan potensi angin kencang masih akan berlangsung hingga dua hari ke depan," tegasnya.
- Penulis :
- Aditya Yohan