Pantau - Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI, Jusuf Kalla (JK), mengenang Kwik Kian Gie sebagai seorang ekonom yang sangat kritis namun tetap konsisten dan berintegritas dalam pengabdiannya, baik di dalam maupun di luar pemerintahan.
"Beliau ekonom yang kritis, sangat kritis, tapi ekonom yang baik," ungkap JK saat melayat jenazah Kwik Kian Gie di Rumah Duka Sentosa RSPAD, Jakarta, Selasa (29 Juli 2025).
JK hadir bersama mantan Menteri Hukum dan HAM Hamid Awaluddin dan menyampaikan rasa duka cita kepada keluarga almarhum.
Sikap Kritis hingga Jabatan Strategis
JK mengungkapkan bahwa sikap kritis Kwik Kian Gie tidak pernah luntur, bahkan saat menjabat sebagai pejabat tinggi negara.
"Walaupun dia di pemerintahan, dia tetap kritis dan itu tidak ada soal," ujarnya.
Ia menambahkan bahwa dirinya banyak berinteraksi dengan Kwik saat mereka sama-sama mengemban tugas di pemerintahan.
"Waktu zamannya Pak Gusdur, beliau itu Menko ekonomi. Waktu Bu Mega, dia Kepala Bappenas. Jadi kita sering sama-sama," kenang JK.
Kwik Kian Gie wafat pada Senin (28 Juli 2025) dalam usia 90 tahun.
Ia lahir di Juwana, Pati, Jawa Tengah, pada 11 Januari 1935, dan dikenal sebagai ekonom serta politikus Indonesia keturunan Tionghoa yang berpengaruh.
Pengabdian, Pendidikan, dan Penghargaan
Dalam kariernya, Kwik pernah menjabat sebagai:
- Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri (1999–2000)
- Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas (2001–2004)
- Wakil Ketua MPR RI
- Anggota Komisi IX DPR RI
Selain di pemerintahan, Kwik juga memberikan kontribusi di bidang pendidikan dengan mendirikan Institut Bisnis dan Informatika Indonesia.
Atas seluruh dedikasi dan pengabdiannya kepada bangsa dan negara, Kwik Kian Gie dianugerahi penghargaan Bintang Mahaputra Adipradana Republik Indonesia.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf
