Pantau - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno, menegaskan bahwa program Cek Kesehatan Gratis (CKG) bagi pelajar merupakan langkah paling fundamental dalam pembangunan sumber daya manusia (SDM) unggul di Indonesia.
Program CKG akan resmi dimulai pada 4 Agustus 2025 dan diharapkan menjadi gerbang awal untuk deteksi dini serta pencegahan masalah kesehatan anak.
"Ini (CKG) adalah program yang paling fundamental dari SDM unggul, karena kalau tanpa didukung oleh kesehatan yang prima, baik itu kesehatan fisik, kesehatan mental, dan kesehatan moral, maka kompetensi tidak bisa maksimal," ungkap Pratikno.
CKG Lengkapi Program Strategis Pendidikan Nasional
Menurut Pratikno, CKG melengkapi sejumlah program pemerintah lainnya dalam sektor pendidikan dan kesehatan, seperti Makan Bergizi Gratis (MBG), revitalisasi sekolah, dan digitalisasi pembelajaran.
Dengan pemeriksaan rutin, pemerintah dapat mengetahui kondisi kesehatan anak sejak dini dan melakukan intervensi yang tepat.
Ia juga meminta peran aktif guru dan orang tua untuk membentuk lingkungan yang sehat, termasuk memastikan kualitas sanitasi, air bersih, kebersihan kantin sekolah, serta edukasi konsumsi makanan sehat.
Pengawasan Digital dan Komitmen Jangka Panjang
Pratikno turut menyoroti pengaruh teknologi digital terhadap kesehatan anak.
"Karena teknologi digital ini bukan hanya berpengaruh terhadap kesehatan mental, tetapi juga bisa berpengaruh terhadap kesehatan fisik, karena kemudian malas bergerak," ujarnya.
Ia mengingatkan bahwa pemeriksaan dalam program CKG hanyalah langkah awal.
"Pemeriksaan adalah hanya pintu masuk awal saja, yang paling utama adalah bagaimana menjaga kualitas kesehatan anak-anak kita baik itu kesehatan fisik, kesehatan mental, maupun kesehatan moral mereka sehingga mereka bisa mengembangkan potensinya secara maksimal," tegasnya.
Pratikno juga mengapresiasi dukungan dari berbagai pihak yang telah mendukung pelaksanaan program CKG, termasuk Kementerian Kesehatan, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Agama, Kementerian Dalam Negeri, guru, orang tua, serta tenaga kesehatan dan medis.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf
